Suatu hari, Luki sedang berada di toko hewan piaraan untuk membeli persediaan makanan untuk kucing kesayangannya, ketika matanya tertuju kepada sosok wajah sedih dan suram. Di sana, di dasar sebuah akuarium nampak wajah sedih seekor ikan mas koki.
“Nampaknya dia stress,” katanya kepada penjaga toko. “Warnanya kusam dan matanya kabur.”
Penjaga toko mengatakan kepadanya bahwa ikan mas tersebut sudah berusia 10 tahun. Ia telah menghabiskan masa itu di kolam buatan seseorang sebelum akhirnya dibawa ke toko itu.
Dari penampakannya, ikan itu telah menyerah. Nampak tiada harapan. “Saya tidak dapat melupakannya,” kata Luki. “Saya tak habis pikir, seekor ikan telah hidup sia-sia sepanjang itu dan akhirnya berakhir di toko hewan.”
Luki mencoba meyakinkan penjaga toko itu supaya mengijinkannya untuk membawa ikan itu pulang ke rumahnya – tanpa menyadari bahwa hari-hari yang indah sebenarnya sedang menanti.
Sesampainya di rumah ia menempatkan ikan itu untuk sementara di sebuah baskom “perawatan” dan menamainya Mosntro. Setiap hari ia ganti airnya untuk memastikan bahwa airnya selalu bersih, dan tentu saja memberi ikan itu makan yang baik. Pada awalnya, Monstro nampak tak tertarik untuk bergerak dan makan.
Tetapi Luki tidak menyerah. Dan perlahan tapi pasti, perubahan itu terjadi.
“Setelah satu bulan, saya lihat dia berenang walau cuma sebentar-sebentar. Dan mulai saat itu, saya benar-benar tertarik kepadanya,” kata Luki.
Tubuh Monstro pun mulai berubah. Sisik kelabu dan buram mulai sedikit demi sedikit berubah menjadi keemasan.
Pengorbanan dan kegigihannya mulai menampakkan hasil. Monstro mulai berubah baik secara fisik maupun mental.
“Saya begitu gembira menyaksikan pribadinya muncul,” kata Luki.
Ketika sudah cukup sehat, Luki memindahkan Monstro ke akuarium yang lebih besar di mana ia menjadi lebih sehat dan dapat terus berkembang menjadi lebih baik.
Saat ini, Monsto nampak sehat dan gembira – dirinya yang lama, yang sedih, kusam dan suram tak nampak lagi.
“Teman-teman saya tidak percaya bahwa ini adalah ikan yang sama yang saya bawa pulang dari toko beberapa bulan lalu. Saya sendiri tidak menyadari bahwa ia sudah banyak berubah.”
“Saya berharap bahwa Monstro masih akan hidup untuk beberapa tahun lagi.”
Cinta dan perhatian telah mengubahnya. Saat-saat di toko yang nampaknya adalah akhir dari hidupnya, ternyata telah menjadi suatu awal yang baru baginya.
Sahabat, jika cinta dan perhatian dapat mengubah hidup seekor ikan, terlebih lagi cinta dan perhatian terhadap sesama kita. Sejauh manakah hidupku mengubah warna kehidupan sesamaku menjadi lebih bersinar? Bagaimana aku menjaga warna cinta sesama dan memulas hidup seluas waktu?