Sabda Hidup
Kamis, 13 Mei 2021, Hari Raya Kenaikan Tuhan
“Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk”….. Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.
(Mrk 16: 15. 19 – 20)
Kita rayakan hari ini Hari Raya Kenaikan Tuhan. Apa arti dari Kenaikan Tuhan? Kenaikan Tuhan berarti Tuhan Yesus Kristus naik ke surga.
Kenaikan Tuhan Yesus ke surga bukan suatu “wisata luar angkasa” seperti yang diusahakan oleh Elon Musk dengan perusahaannya SpaceX. Bukan pula seperti astronot yang pergi ke luar angkasa. Tetapi Kristus masuk ke dalam suatu dimensi yang baru, tak terlihat tetapi merupakan kehadiran definitif yang spiritual atau immaterial. Ini menandakan permuliaan-Nya sebagai Tuhan setelah kehidupan di bumi.
Kehadiran jasmani-Nya di bumi berakhir. Itu terjadi 40 hari setelah kebangkitan-Nya. Ia naik ke surga, namun demikian tetap bersama dengan kita. Ini menandakan juga bahwa hidup kita harus berakhir seperti dalam kematian seperti tubuh jasmani Kristus. Seperti Kristus, kita juga akan mati. Namun, jika Kristus naik ke surga, maka kita pun harus berada di surga. Jika segalanya mempunyai suatu akhir, maka kebaikan apapun yang kita miliki, harus kita buat sekarang, jangan menunda lagi.
Bukankah sebelum ia naik ke surga, Tuhan memberikan perintah? “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk,” (Mrk 16: 15). “Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi,” (Kis 1: 8).
Ada seorang anak muda yang menghidupi imannya dengan sungguh-sungguh. Ia juga sadar bahwa ia harus berksaksi. Tapi dia amat pemalu dan sulit untuk berbicara dengan orang lain, apalagi membahas soal agama.
Lalu suatu hari ia mendapat ide. Ia menjumpai dan membaca pamflet tentang iman Katolik. Maka dia memutuskan untuk menyisihkan sebagian dari uang saku mingguannya untuk membeli pamflet-pamflet tersebut.
Kemudian, ia menaruh pamflet-pamflet itu di tempat-tempat umum, di mana dia pikir orang akan mengambil dan membacanya. Misalnya, ia menaruhnya di ruang tunggu rumah sakit dan di area resepsionis.
Suatu hari seorang perempuan muda memberi tahu orang tuanya bagaimana dia bertobat dan bagaimana suaminya kembali ke Gereja. “Semuanya berawal dari sebuah pamflet,” katanya, “saya dapatkan di ruang tunggu sebuah rumah sakit.”
Anda dapat membayangkan kegembiraan anak muda itu ketika dia mengetahui dampak hanya dari salah satu pamfletnya.
Atau masih ingatkah anda dengan seorang aktris Amerika Whoopi Goldberg yang populer melalui film “Ghost” dan “Sister Act”?
Setiap tahun Goldberg menjadi host sebuah program TV “Comic Relief” untuk membantu banyak tunawisma di negaranya. (Ya, di negara terkaya di dunia, Amerika, ada juga tunawisma). Ini adalah caranya melakukan sesuatu yang positif bagi yang kurang beruntung.
Anda tidak harus menjadi Whoopi Goldberg atau orang kaya untuk membantu meningkatkan nasib saudara-saudara Anda yang kurang beruntung. Anda dapat melakukan kebaikan dalam kapasitas apa pun, sesuai talenta dan waktu Anda.
Bacaan hari ini: Kis. 1:1-11; Mzm. 47:2-3,6-7,8-9; Ef. 1:17-23 atau Ef. 4:1-13 (Ef. 4:1-7,11-13); Mrk. 16:15-20.