Sabda Hidup
Selasa, 7 September 2021, Selasa Pekan Biasa XXIII
Jika ada orang yang pernah hidup di dunia ini yang tidak perlu berdoa, Yesuslah orangnya. Ia tidak perlu berdoa karena Ia sendiri adalah Tuhan dan sekaligus manusia. Ia tidak perlu berdoa karena Ia selalu bersatu dengan Tuhan dan Ia adalah Tuhan sendiri.
Akan tetapi perikope Injil kita hari ini dibuka dengan sebuah paradoks. Yesus, yang sungguh-sungguh Tuhan dan sungguh-sungguh manusia dan tak perlu berdoa, pergi ke bukit dan berdoa semalam-malaman.
Yesus yang tidak perlu berdoa, ternyata berdoa! Seperti dalam peristiwa penting lainnya dalam hidup-Nya, Yesus berdoa sebelum memilih keduabelas rasul, dari antara murid-murid-Nya. Ini adalah saat sangat penting dalam hidup dan pelayanan-Nya. Ia akan mengajar, membentuk, melatih, dan akhirnya akan mengambil risiko untuk mempercayakan misi dan karya-Nya kepada mereka yang tidak sempurna itu. Ia tahu bahwa mereka tidak selalu melakukan yang terbaik, sebab mereka akan mengalami saat-saat jatuh, takut, pengecut dan bahkan lari meninggalkan Dia. Tetapi, Ia tetap percaya kepada mereka dan misi-Nya akan berhasil sesuai dengan waktu Allah.
Yesus berdoa, tetapi sering kali kebalikannyalah yang terjadi dengan kita. Kita semua perlu berdoa, tetapi tidak berdoa. Ketika kita terlalu sibuk, aktivitas pertama yang kita batalkan dari agenda adalah misa. Ketika sakit kepala, hal pertama yang kita hapus dari kewajiban rutin kita adalah rosario dan membaca Kitab Suci. Saat kita mengalami masalah di rumah atau di tempat kerja, hal pertama yang kita katakan adalah, “Besok saja saya berdoa.”
Dalam peristiwa-peristiwa penting hidup kita, apakah kita juga mempercayakan keputusan-keputusan kita kepada Allah, atau bersandar pada kemampuan dan kekuatan sendiri? Ada banyak tawaran yang menarik di sekitar kita. Tetapi St. Paulus mengingatkan: “Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur,” (Kol 2: 7).
Kita semua perlu berdoa. Semoga Tuhan menyalakan dalam hati kita semangat doa. Meski sering ada macam-macam alasan, meski ada macam-macam rasionalisasi untuk tidak berdoa, mari mohon kepada-Nya agar kita dapat mengatasi semua itu.
Tuhan, nyalakan semangat doa dalam hati kami. Semoga kami semakin berakar dalam Kristus.
Amin. Bacaan hari ini: Kol. 2:6-15; Mzm. 145:1-2,8-9,10-11; Luk. 6:12-19