Siapakah Yesus yang kedatangan-Nya kita nantikan? Bacaan Injil hari ini berkata banyak tentang Dia.
Ia datang membawa kabar baik, kesembuhan dan damai. “Berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan,” kata Injil (Mat 9: 35). Ia mewartakan Allah yang meraja dan itu dialami melalui penyembuhan. Kesembuhan itu, mengalir bukan hanya dari kekuatan-Nya tetapi dari kasih-Nya yang melimpah ruah. Di atas segalanya, kasihlah yang menyentuh dan menyembuhkan.
Ia mengumpulkan. Hati-Nya adalah hati Sang Gembala Baik. Ia ingin mengumpulkan domba-domba yang tercerai-berai. “Tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala,” (Mat 9: 36).
Ia menguatkan kita untuk menghidupi hidup dan misi-Nya. Ia menghendaki para pengikutnya memiliki semangat yang sama dengan semangat-Nya: semangat para pekerja untuk panenan. “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit,” (Mat 9: 37). Namun lebih dari itu, Ia ingin agar hati kita seperti hati-Nya: hati yang tergerak bagi mereka yang hilang, yang terakhir, yang terkecil, yang terpinggirkan.
Aspek atau kualitas Yesus yang manakah dari pribadi, hidup, dan pelayanan-Nya yang telah hidup dalam diriku? Namun, ingatlah sabda-Nya: “Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma,” (Mat 10: 8). Pengalaman kita akan Yesuslah yang harus menjadi hadiah terbesar di hari Natal nanti. Advent bukan hanya menantikan hadiah, parcel, yang akan kita saling bagikan, tetapi menantikan hadiah terbesar dan terindah bagi kita: YESUS.
Bacaan Misa hari ini: Yes. 30:19-21,23-26; Mzm. 147:1-2,3-4,5-6; Mat. 9:35 – 10:1,6-8