Remah Harian

YANG KUKEHENDAKI IALAH BELAS KASIH

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Jumat, 2 Juli 2021, Jumat Pekan Biasa XIII

“Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”

(Mat 9: 13)

Suatu ketika seorang ibu menghadap Napoleon untuk memohon pengampunan untuk anaknya. Kaisar itu menjawab bahwa anak dari ibu itu telah dua kali berbuat kesalahan fatal dan jika ia mau menegakkan keadilan anak itu layak dihukum mati. “Tetapi saya tidak memohon keadilan, Yang Mulia,” kata ibu itu, “Saya memohon belas kasih.” “Tetapi anak anda tidak layak mendapat belas kasih!” kata Napoleon. “Yang mulia,” ibu itu menangis, “Belas kasih diberikan kepada anak saya bukan karena ia layak menerimanya, tetapi karena kemurahan Anda, Yang Mulia.” Napoleon menjawab: “Baiklah, saya akan berbelaskasih.” Dan Napoleon pun mengampuni anak dari ibu itu.

Belas kasih menjadi nyata ketika Yesus memanggil Matius menjadi murid-Nya. Yesus memanggil seorang pemungut cukai, yang disingkirkan oleh orang-orang Yahudi. Para Farisi sendiri menentang tindakan Yesus makan bersama dengan para pendosa. Namun Yesus tidak tergoyahkan hati-Nya kendati reaksi mereka itu. Jelas bagi Yesus bahwa “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit.” Demikian juga Yesus mencari mereka yang sungguh-sungguh membutuhkan-Nya. Sebagai Tabib ilahi, ia menyembuhkan secara utuh – tubuh, budi, dan jiwa.

Sering kali kita tenggelam dalam praktek agama kita sendiri sampai kita lalai untuk membantu orang-orang yang sungguh membutuhkan perhatian kita. Kita cenderung mementingkan diri sendiri dan enggan melakukan sesuatu bagi orang-orang yang berbeda dengan kita. Kita gagal paham bahwa kita sama-sama membutuhkan orang lain seperti orang-orang yang kita singkirkan. Kita semua membutuhkan belas kasih Allah karena keterbatasan dan ketidaksempurnaan kita.

Semoga doa St. Agustinus ini menjadi doa kita:

“Tuhan Yesus, Penyelamat kami, perkenankan kami menghadap-Mu.
Hati kami dingin, hangatkan dengan kasih-Mu yang tulus.
Hati kami penuh dosa, bersihkan dengan darah mulia-Mu.
Hati kami lemah, kuatkan dengan Roh sukacita-Mu.
Hati kami kosong, penuhi dengan kehadiran-Mu.
Tuhan, hati kami adalah milikmu;
milikilah sepenuhnya, selalu dan hanya bagi-Mu.”

Bacaan hari ini: Kej. 23:1-4,19;24:1-8,62-67; Mzm. 106:1-2,3-4a,4b-5; Mat. 9:9-13.

Author

Write A Comment