Hanya dua kali tercatat dalam Injil Yesus menangis: pada kematian Lazarus, sahabat-Nya (Yoh 11: 35) dan saat ia mendekati Yerusalem (Luk 19: 41) seperti kita baca dalam Injil hari ini.
“Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya kata-Nya: “Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu,” (Luk 19: 41 – 42). Ia menangis karena Yerusalem gagal mengenali kehadiran dan tidak mampu melihat Keselamatan yang sudah ada di tengah-tengah mereka. Mereka menanti kedatangan sang Juru Selamat, tapi menolak Dia yang sudah ada di hadapan mereka.
Suatu kali saya jumpai sebuah gambar yang terdiri dari dua bagian, yang setengah menampilkan Superman dan setengahnya menampilkan Clark Kent. Pada gambar itu terdapat tulisan: “Many girls dream of meeting Superman but walk past Clark Kent every day.” Kita sering kali berharap akan kehadiran dan campur tangan Tuhan atas cara “Superman” tetapi melewatkan “Clark Kent” yang sederhana dan biasa-biasa saja. Dunia menantikan Sang Juruselamat, tetapi melewatkan kedatangan-Nya sebagai bayi yang miskin dan lemah.
Bukankah seringkali ketika kita memohon sesuatu kepada Tuhan, kita ingin agar apa yang kita minta itu diberikan seperti yang kita inginkan, sesuai dengan cara yang kita tentukan, sesuai dengan syarat-syarat yang kita tentukan, pada waktu yang kita tentukan, menurut kehendak kita?
Suatu ketika, rumah Peto hancur, rata dengan tanah, habis terbakar. Maka ia berdoa kepada Tuhan agar membantunya. Tiba-tiba jatuhlah sebuah kapak dari langit. Maka ia mulai marah dan protes: “Tuhan, jangan main-main! Aku tidak minta sebuah kapak!!” Dan Tuhan menjawab: “Aku memberimu sebuah kapak agar kamu dapat mulai menebang pohon dan membangun rumahmu sendiri.” Anugerah Allah tidak selalu datang dalam kemasan yang kita inginkan.
Apakah kita sering tidak sabar? Bukannya Tuhan tidak menjawab doa-doa kita, tetapi mungkin kita yang tuli dan buta.
Bacaan Misa hari ini: 1Mak. 2:15-29; Mzm. 50:1-2,5-6,14-15; Luk. 19:41-44