Sabda Hidup
Senin, 21 November 2022, Peringatan Sta. Perawan Maria Dipersembahkan kepada Allah
Bacaan: Why. 14:1-3,4b-5; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; Luk. 21:1-4
“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu. Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya,”
(Luk 21: 3 – 4)
Jika hakikat hidup kristiani adalah mencintai, maka hakikat mencintai adalah memberi. Karena itu jika kita tidak bisa menjadi orang Kristen tanpa mengasihi, kita tidak bisa menjadi orang Kristen tanpa memberi. Pelajaran hari ini berfokus pada persembahan seorang janda miskin seperti dikisahkan dalam Injil.
Ada tiga pelajaran tentang memberi. Pertama, janda miskin itu memberi dengan diam-diam. Berbeda dengan orang-orang kaya yang saat itu ada di bait Allah, dia memberi dengan diam, tanpa gembar-gembor, tanpa menarik perhatian. Memberi dengan diam-diam itu menjadi hal yang luar biasa karena kita adalah orang yang suka mencari perhatian.
Kedua, janda itu memberi dengan sukacita. Ia memberi dengan riang, tanpa menggerutu, tanpa mengharapkan balasan, tanpa mengeluh. Dia memberi dengan riang tanpa mengeluh dan berkata: “Aduh….sekarang aku tidak punya apa-apa.” Dia bahkan tidak berusaha untuk mendramatisir. Dia memberi dengan diam dan dengan sukacita.
Hal ketiga yang pantas disebut tentang pemberian janda miskin iti adalah “total”. Orang miskin bukanlah orang yang tidak memberi apa-apa. Orang miskin adalah orang yang menyimpan semuanya (untuk diri sendiri). Itu bukanlah pemberian yang terberkati. Bukan semangat kemiskinan yang baik ketika kita menyimpan segalanya untuk diri sendiri. Saat matahari kehidupan terbenam, menurut St. Yohanes dari Salib, kita akan diadili menurut seberapa besar kita mencintai. Kemurahan hati diukur bukan dari seberapa banyak kita memberi, tetapi seberapa banyak yang kita simpan. Artinya, walau kita memberi banyak, tetapi kita masih egois, kita tidak dapat disebut murah hati. Si janda miskin dalam Injil hari ini memberi sedikit, tetapi yang sedikit itu adalah semuanya yang ia perlukan untuk kehidupannya. Semuanya diberikan. Total. Jika dalam memberikan dukungan kepada tim kesayangan dalam perhelatan Piala Dunia kuta bisa total, tentu kita juga dapat berbagi dengan total.
Hari ini marilah kita terus memberi dengan diam-diam, tanpa gembar-gembor, dengan senyum sukacita, memberi secara total, berbagi tanpa menghitung-hitung.