Remah Harian

TIADA KEPALSUAN

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Senin, 24 Agustus 2020, Pesta St. Bartolomeus, Rasul

“Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” (Yoh 1: 47).

Hari ini kita rayakan Pesta St. Bartolomeus, satu dari 12 Rasul Yesus. “Bar” berarti “anak dari”. Bartolomeus berarti “anak dari Tolmay”. Injil synoptik menyebut nama Bartolomeus. Sedangkan Injil Yohanes menyebut Nathanael. Diyakini bahwa Bartolomeus adalah orang yang sama dengan yang disebut dalam Yoh 1: 45 – 51. Namanya muncul dalam daftar keduabelas rasul (Mk 3:16-19; Mat 10:2-4; Lk 6:14-16) dan dalam Kis 1: 13. Dalam Injil Synoptik, Bartolomeus selalu disebut bersama dengan Filipus. Sedangkan dalam Injil Yohanes Nathanael yang selalu disebut bersama Filipus. Itulah yang menjadi alasan para ahli menduga bahwa Bartolomeus dan Nathanael adalah orang yang sama. Nama Nathanael (Natan-el) berarti “Allah telah memberi” atau “diberikan oleh Allah”. Menurut tradisi, Ia mewartakan Injil sampai di India dan Armenia dan wafat sebagai martir dengan dikuliti hidup-hidup di Albanopolis, pantai barat laut Kaspia.

Ia menerima pujian yang indah dari Putera Allah sendiri. “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” (Yoh 1: 47). Yesus sendiri melihat kejujuran dan ketulusan serta integritasnya. Sang Hamba Allah yang “tipu tidak ada dalam mulutnya” (Yes 53: 9), melihat seorang yang dipuji dalam Mazmur 32: 2: “Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!” Apakah kita juga “transparan” di hadapan-Nya dan sesama? Atau kita penuh kepalsuan?

St. Bartolomeus juga menampilkan dua sikap ideal bagi seorang yang mencari kebenaran. Ia kritis, tetapi juga berpikiran terbuka. Ia bersikap kritis ketika Filipus mengatakan kepadanya bahwa ia telah bertemu dengan Mesias. “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” (Yoh 1: 46) katanya kepada Filipus. Tetapi ia juga berpikiran terbuka ketika Filipus mengajaknya: “Mari dan lihatlah!”. Jujur, kritis, tetapi pikiran terbuka, sikap-sikap terbaik bagi siapa saja dalam mencari kebenaran.

Kita sebagai orang-orang Kristen, tidak perlu membangun gambaran palsu. Dengan menjadi diri sendiri, dengan bersikap jujur dan loyal, kita memancarkan jatidiri sebagai orang Kristen. Tentu lebih menyenangkan ketika kita bertemu dengan orang yang terus terang, jujur,

terbuka, polos, lugas, tulus, dan bersahaja; seorang yang dapat menerima dan menghargai nilai-nilai. Kejujuran dan integritas kita sebagai orang-orang Kristen akan berbicara lebih banyak dalam kesaksian.

Semoga kita dapat seperti St. Bartolomeus, jujur, tulus, terbuka dan punya integritas. Transparan di hadapan Allah dan sesama.

Bacaan misa hari ini: Why. 21:9b-14Mzm. 145:10-11,12-13ab,17-18Yoh. 1:45-51.

Author

Write A Comment