Sabda Hidup
Minggu, 24 Januari 2021, Minggu Biasa III Tahun B
Sabda Yesus ini merupakan program hidup Yesus yang disampaikan secara singkat oleh Markus: mencanangkan Kerajaan Allah yang sudah dekat. Kerajaan Allah yang tidak hanya menjadi harapan tetapi juga perjuangan. Oleh sebab itu pencanangan Kerajaan Allah ini perlu tanggapan dan keterlibatan penuh, yang dalam bahasa Injili disebut pertobatan (pembenahan diri) dan iman (keterlibatan).
Terhadap tawaran Allah demikian, orang perlu menentukan sikap. Penentuan sikap itu dilukiskan dalam panggilan para murid. Pendekatan Yesus pantas diperhatikan: pendekatan pribadi. Jawaban para murid juga jelas: melibatkan diri secara penuh, kendati mereka sudah mempunyai “kesibukan” (penghidupan) sendiri.
Menarik untuk diperhatikan bahwa mereka yang dipanggil untuk melibatkan diri dalam “proyek” Kerajaan Allah itu adalah orang-orang sederhana, kebanyakan adalah para nelayan, bukan orang-orang terpelajar (yang mungkin lebih siap), dan bahkan mereka tidak termasuk dalam salah satu kelompok religius apapun pada saat itu, misalnya kelompok para imam atau bangsawan, bukan orang-orang kaya. Mereka sungguh-sungguh orang biasa dan sederhana.
Kita tidak boleh meremehkan apa yang dapat dilakukan oleh Yesus terhadap kita. Keduabelas murid yang dipanggil itu ditantang oleh Yesus untuk menjadi “penjala manusia”. Mereka hidup bersama Yesus memulai suatu gerakan baru, memperjuangkan Kerajaan Allah. Perjuangan dan tradisi baru itu dihidupi dan diperjuangkan bersama Yesus.
* * *
Ada seorang lelaki yang putus asa yang mengeluh kepada ibunya, “Aku tak mau lagi pergi ke gereja karena dua alasan: aku tidak suka sama orang-orang itu, dan orang-orang itu tidak suka sama aku.”
Ibunya menatapnya dengan penuh kasih dan berkata: “Anakku, kamu harus kembali ke gereja; aku juga akan memberikan dua alasan mengapa kamu harus kembali ke gereja: Kamu sekarang sudah berusia 58 tahun, dan kamu adalah pastor paroki mereka!”
Orang-orang yang dipanggil oleh Yesus itu harus melanjutkan “proyek” Yesus setelah Ia naik ke surga, apapun yang terjadi, entah orang-orang suka mereka atau tidak.
* * *
Kini tugas para rasul itu dilanjutkan oleh para Uskup dan para imam, para pemimpin Gereja. Kadang-kadang kita mendengar kritik terhadap para pemimpin gereja itu. Umat komplain tentang pastornya yang mudah mengeluh, tidak bisa didekati, materialistis (mata duitan), ultra-konservatif, dst.
Mungkin perlu diingat bahwa menjadi pelayan Tuhan tidak dengan sendirinya menghapus kemanusiaan seorang imam. Kesombongan, ambisi, keserakahan, bahkan sensualitas dapat membutakan seorang imam atau uskup seperti juga dapat membutakan orang-orang lain.
Meskipun demikian, para pemimpin Gereja berdasarkan panggilan ilahi yang luhur, harus terus-menerus berusaha untuk mengatasi kelemahan manusiawi mereka. Kualitas yang tidak diinginkan dalam diri seorang uskup atau imam dapat menjadi batu sandungan untuk umat.
Selain itu perlu disadari bahwa panggilan untuk menjadi “penjala manusia” juga untuk kaum awam. Sayangnya banyak yang memiliki pemahaman yang salah bahwa panggilan Kristus untuk menjadi “penjala manusia” ditujukan hanya kepada para rasul dan penerus mereka: Uskup, imam dan religius. Itu tidak benar.
Apostolicam Actuositatem atau Dekrit tentang Kerasulan Awam dalam Konsili Vatika II menyatakan: “Diinkorporasikan ke dalam Tubuh Mistik Kristus melalui baptisan dan diperkuat oleh kuasa Roh Kudus melalui penguatan, kaum awam ditugaskan untuk merasul oleh Tuhan sendiri”.
Kini kita tahu bahwa semakin banyak umat Katolik awam yang mengorbankan waktu, materi dan bakat untuk gereja. Ada banyak pemimpin awam, lektor, kolektan, anggota paduan suara, prodiakon, putra-putri altar dan masih banyak lagi. Banyak pula yang terlibat melalui kelompok-kelompok atau organisasi gerejani.
Jadi, apakah Anda seorang akuntan, pengacara, skretaris, dokter, musisi, eksekutif, guru, sopir, atau apa pun, Anda dipanggil untuk ikut serta dalam misi Kristus sebagai “penjala manusia”.
Apa yang Anda lakukan untuk Gereja? Apakah Anda hanya datang Misa pada hari Minggu saja? Dapatkah Anda berbuat lebih banyak untuk terlibat dalam kerasulan Gereja?
Jangan tanya apa yang Gereja dapat lakukan untuk Anda; lebih baik tanyakan apa yang dapat Anda lakukan untuk Gereja. Proyek Kerajaan Allah perlu keterlibatan penuh.
Bacaan Misa hari ini: Yun. 3:1-5,10; Mzm. 25:4bc-5ab,6-7bc,8-9; 1Kor. 7:29-31; Mrk. 1:14-20.