Remah Harian

TERLALU INDAH DITOLAK

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Kamis, 16 Juli 2020, Kamis Pekan Biasa XV

“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu,”

(Mat 11: 28)

Mengawali bukunya, The Road Less Travelled Scott Peck berkata: “Hidup ini sulit”. “Life is difficult.” Saya kira banyak dari kita setuju.

Kita mengeluh tentang banyak masalah dalam hidup, sampai kita lupa bahwa mengeluh tidak akan pernah menyelesaikan masalah itu. Banyak yang terbebani oleh pekerjaan, yang lain terbebani karena tidak punya pekerjaan, terbebani oleh relasi yang hancur berantakan, dan seterusnya. Dan sering kali, dengan itu kita membebani diri kita sendiri.

Menghadapi beban itu, ada yang berbuat seolah-olah semuanya baik-baik saja, yang lain menutupinya, yang lain menenggelamkan rasa terbebani itu dalam hiruk pikuk mall, dalam kebisingan disko, atau mencoba melupakannya dengan minuman keras.

Yang lain lagi mengeluh kepada Tuhan, “Mengapa Engkau memberi beban berat ini kepadaku? Satu saja sudah berat, kenapa diberi beban lagi?”

Memang benar, Tuhan mengijinkan penderitaan dalam hidup kita, tetapi Ia tidak menciptakan kita untuk menderita. Beban-beban dalam hidup kita sering kali kita ciptakan sendiri. Apakah Tuhan menciptakan relasi yang hancur berantakan ketika kita sendiri dalam kesombongan melukai hati orang lain dan tidak berusaha untuk berrekonsiliasi? Apakah Tuhan yang memberi kita kemarahan yang menyebabkan tekanan darah tinggi, ketika kita mengharapkan terlalu banyak baik dari diri kita sendiri maupun orang lain?

Barangkali Tuhan sering kali terkejut ketika kita menyalahkan-Nya untuk beban yang kita pikul. Yesus menghendaki kita bahagia seperti Ia sendiri berbahagia – meski tetap memanggul salib. Kita mungkin berdoa, supaya Tuhan mengambil salib itu dari kita. Bahkan Yesus pun juga berdoa demikian di taman Getsemani. Tetapi Ia mempercayakan itu pada Allah dan menerima dengan taat yang telah menjadi rencana Allah.

Kini Ia mengundang kita untuk mengikuti-Nya, datang kepada-Nya, bukan ke mall, ke pub atau ke tempat minum. Ia mengundang kita untuk belajar pada-Nya untuk memikul beban hidup. Undangan yang terlalu indah untuk ditolak. “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan,” (Mat 11: 28 – 30). Dalam Dia kita temukan damai. Maka kita akan berhenti mengeluh dan mulai memecahkan masalah-masalah kita serta memikul salib yang sering kali kita ciptakan sendiri.

Seberat apapun beban hidup, kita tidak memikulnya sendiri. Yesus ada di samping kita.

Bacaan Misa hari ini: Yes. 26:7-9,12,16-19Mzm. 102:13-14ab,15,16-18,19-21Mat. 11:28-30.

Author

Write A Comment