Remah Harian

TERGERAKLAH HATI-NYA

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Senin, 1 Agustus 2022, Senin Pekan Biasa XVIII, Peringatan St. Alfonsus Maria de Liguori
Bacaan: Yer. 28:1-17Mzm. 119:29,43,79,80,95,102Mat. 14:13-21;

“Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.”

(Mat 14:14)

Ketika kita menghadapi situasi yang sulit atau krisis, akan muncul reaksi-reaksi yang berbeda-beda. Dalam Injil hari ini reaksi Yesus berbeda dengan para murid, ketika mereka melihat orang banyak lapar di padang gurun. Para murid ingin agar orang banyak itu disuruh pergi; tetapi Yesus menghendaki mereka berbuat sesuatu untuk memberi mereka makan. “Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan.” (Mat 14: 16). Meski para murid berkeberatan, karena yang mereka miliki hanya lima roti dan dua ikan, Yesus tetap ingin agar mereka memberi makan orang banyak itu, dan meminta mereka membawa apa yang ada pada mereka, yang sedikit itu, kepada-Nya. Maka, dari yang amat sedikit itu, Tuhan memberi makan orang banyak. Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak, (Mat 14: 21)

Injil hari ini mengingatkan kita bahwa Tuhan selalu mendorong kita untuk melayani sesama, meski pada saat kita merasa bahwa sumber daya kita sangat terbatas. Ketika kita bermurah hati, walau dalam keterbatasan kita, maka Tuhan akan melakukan hal yang mengejutkan kita. Tuhan dapat melakukan mujizat melalui sumber daya kita yang sangat biasa dan bahkan nampak kurang menjanjikan. Kita melakukan bagian kita yang kecil, seperti para murid, tetapi Tuhan selalu berperan serta yang lebih besar. Tetapi, jika kita tidak mau melakukan sedikit dengan yang kita miliki, maka kemampuan Tuhan untuk melayani sesama itu dikudungi. Tuhan memerlukan sumber daya kita, meski kecil dan tak mencukupi, agar karya kebaikan-Nya bersemi di tengah-tengah kita.

Selain itu kita diingatkan bahwa Yesus menempatkan kebutuhan kita melebih hal lainnya. Belas kasih-Nya menunjukkan dalam-Nya kasih Tuhan dan perHATIan-Nya bagi mereka yang sungguh berkebutuhan. Ia memberi makan baik tubuh maupun jiwa. Kemurahan dan kebaikanNya melimpah selama-lamanya.

Catatan tentang “Tergerak Hati-Nya”

Dalam Kitab Suci banyak dikatakan bahwa Yesus tergerak hati-Nya oleh belas kasihan.

“Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka,” (Mat 14: 14).

“Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka,  karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala,” (Mat 9: 36; bdk Mrk 6: 34).

Ia tergerak oleh belas kasihan karena kemalangan dan air mata janda di Nain. “Janganlah menangis,” KataNya kepadanya (Luk 7: 13). Secara eksplisit dikatakan kepada kita bahwa Ia tergerak oleh belas kasihan terhadap seorang yang berpenyakit kusta (Mrk 1: 41) terhadap dua orang buta (Mat 20: 34) dan terhadap mereka yang tidak mempunyai apa-apa untuk dimakan (Mrk 8: 2).

Di seluruh Injil, walau kadang-kadang tidak terungkap dalam kata-kata, kita dapat merasakan belas kasih-Nya. Lagi-dan lagi Yesus berkata, “Jangan menangis,” “janganlah cemas” “jangan takut” (missal Mrk 5: 36, 6: 50, Mat 6: 25 – 34; lihat juga Mrk 4: 40; Luk 10: 41). Ia tidak tersentuh oleh kemegahan dan keindahan bangunan Bait Allah (Mrk 13: 1 -2), tapi ia tergerak oleh seorang janda miskin yang mendermakan seluruh uang yang ada padanya bagi perbendaharaan bait Allah (Mrk 12: 41 – 44). Sedang semua orang begitu senang dengan mujizat yang terjadi pada anak Jairus, ia lebih memperhatikan bahwa ia perlu diberi makan (Mrk 5: 42 – 43).

Apa yang membuat orang dari Samaria dalam perumpamaan itu berbeda adalah compassio yang dirasakannya terhadap orang yang setengah mati ditinggalkan di pinggir jalan (Luk 10: 33).

Apa yang menonjol dari Bapa yang penuh kasih dalam “perumpamaan anak yang hilang” adalah compassio yang melimpah ruah terhadap anaknya (Luk 15: 20). Apa yang membuat Yesus berbeda adalah compassio yang dimilikinya terhadap orang-orang miskin dan tertindas.

Apa itu COMPASSIO?

Kata “belas kasih” atau dalam bahasa latin “compassio” atau bahasa Inggris “compassion” sebenarnya belum mencakup apa yang dirasakan oleh Yesus.

Kata kerja bahasa Yunani “splagchnizomaidigunakan dalam seluruh teks. Kata tersebut berasal dari kata splagchna yang berarti organ-organ dalam, usus, bagian bawah perut, isi perut atau hati, yang menunjuk pada bagian dalam tubuh dari mana emosi yang sangat kuat timbul.

Kata tersebut dengan demikian menunjuk pada gerakan atau impuls yang membuncah dari kedalaman, a gut reaction. Terjemahan “tergerak oleh belas kasih” sebenarnya kurang mengungkapkan hal itu. Itu adalah sungguh-sungguh merupakan perasaan manusiawi. Kata splagchnizomai mengungkapkan bahwa ketika kita melihat kebutuhan manusia, kita merespons secara fisik, emosional, dan tegas. Jenis belas kasihj ini bukanlah respons yang malu-malu, halus, atau jauh; ini bukan kebajikan yang tenang, tetapi aktif dan menuntut.

Banyak dari aktivitas dan pemikiran Yesus yang didasari compassio itu dan impact-nya terhadap orang-orang sungguh tak terpikirkan.

Jika penderitaan para miskin dan tertindas mempunyai efek yang begitu kuat bagi Yesus, betapa lebih berat penderitaan yang Ia alami.

Author

Write A Comment