Remah Harian

TEMANMU ADALAH KEBAIKANMU

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Sabtu, 9 Juli 2022, Sabtu Pekan Biasa XIV
Bacaan: Yes. 6:1-8Mzm. 93:1ab,1c-2,5Mat. 10:24-33.

“Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah.”

(Mat 10: 27)

Pada akhir tahun 1980an dan awal 1990an ada sebuah serial drama radio yang digemari dan disiarkan lebih dari 500 stasiun radio. Drama radio itu adalah serial Tutur Tinular, karya legendaris dari S. Tidjab, yang menceritakan tentang perjalanan hidup dan pencarian jati diri seorang pendekar yang berjiwa ksatria bernama Arya Kamandanu, suatu kisah dengan latar belakang sejarah runtuhnya Kerajaan Singhasari dan berdirinya Kerajaan Majapahit. Generasi waktu itu pasti mengalami asyiknya mendengarkan drama radio ini.

Dalam salah satu episode, Ra Tanca berangkat menuju ke ibukota Majapahit untuk menjadi tabib. Ia merasa sendirian, tidak punya teman di sana. Menanggapi kesendirian Ra Tanca, Mei Xin berpesan: “Temanmu adalah kebaikanmu sendiri. Semakin banyak kau berbuat kebaikan, niscaya temanmu juga akan banyak.”

Dalam Injil hari ini Yesus bersabda: Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah,” (Mat 10: 27). “Katakan dalam terang,” tidak hanya berarti bahwa kita mewartakan Injil, Kabar Baik Tuhan, secara publik, tetapi juga dengan keteladanan yang baik. Itu sama maknanya dengan sabda Tuhan yang mengatakan: “Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi….. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga,” (Mat 5: 14, 16). Kita diajak untuk menghidupi apa yang kita wartakan.

“Temanmu adalah kebaikanmu, semakin banyak kau berbuat kebaikan, niscaya temanmu juga banyak,” pesan Mei Xin kepada Ra Tanca. Kebaikan bukan hanya menjadi teman kita, tetapi dengan kebaikan kita membuat Kabar Baik Tuhan hidup dan nyata. Ketika kita melakukan kebaikan untuk sesama, kita bukan hanya menambah teman dan saudara, tetapi memuliakan Bapa di sorga.

“Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Jangan kita menjadi lelah berbuat baik.”

(Gal 6: 9)
Author

Write A Comment