Remah Harian

Tebarkan Jala

Pinterest LinkedIn Tumblr

“Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan,” (Luk 5:4).

Mencari ikan adalah pekerjaan Simon dan kawan-kawannya. Tiba-tiba, hari itu ia mendapatkan ikan lebih banyak daripada sebelumnya. Jala mereka hampir koyak. Mungkin Simon mulai merasa senang karena ada peluang mendapat keuntungan yang lebih besar! Ah… barangkali Yesus bisa diajak lagi mencari ikan. Pasti akan mendapat hasil yang banyak juga seperti hari ini. Mengapa tidak mengajak-Nya jadi rekanan?

Itu yang biasa kita pikirkan ketika kita mendapatkan hasil lebih dari biasanya. Namun, Lukas mengisahkan sesuatu yang mengejutkan. Simon dan kawan-kawannya bukannya mengundang Yesus jadi rekanan untuk bisnis penangkapan ikan, tapi justru Simon dan kawan-kawannya “meninggalkan segala sesuatu,” (Luk 5: 11) dan menjadi rekanan Yesus!

Peristiwa yang terjadi di hadapan Simon, menyatakan siapa Yesus. Di hadapannya dinyatakan kemurahan Tuhan yang luar biasa. Dan di hadapan kemurahan yang luar biasa itu, mengapa tidak ia menanggapinya dengan kemurahan pula? Simon mengambil risiko dengan meninggalkan segalanya. Tapi, panggilan mengikuti Kristus memang selalu mengandung risiko. Semua pilihan mengandung risiko.

Sejak kita dibaptis, kita telah dipanggil Tuhan untuk menjadi rekanan-Nya. Keluarga, hidup bertetangga, tempat kerja, kantor, sekolah, di mana saja kita berada, adalah tempat di mana Tuhan memerintahkan kita menebarkan jala untuk membawa sesama kepada-Nya. Sebagai pengikut-pengikut-Nya kita tidak bisa hanya menjadi penikmat apa yang ditawarkan oleh-Nya tetapi juga bekerja bersama-Nya.

Apa yang menghalangi anda untuk bekerja bersama-Nya? “Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia,” (Luk 5:10). Apa yang membuat anda takut untuk menebarkan jala?

Bacaan misa hari ini: 1Kor. 3:18-23Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6Luk. 5:1-11.

Author

Write A Comment