Sabda Hidup
Senin, 12 Oktober 2020, Senin Pekan Biasa 28
“Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus.”
Luk 11: 29
Dalam injil hari ini, orang-orang minta tanda kepada Yesus. Mereka minta tanda agar mereka percaya kepada-Nya. Bukankah kita cenderung minta tanda kepada Tuhan? Dalam hubungan dengan Tuhan, kita selalu mencari kejelasan dan kepastian yang terang benderang.
Akan tetapi, menjawab permintaan orang-orang yang meminta tanda kepada-Nya Yesus berkata bahwa Allah telah memberi mereka tanda. Yesus sendirilah tandanya. Dia yang lebih besar dari Salomo. Dia yang lebih besar dari Yunus.
Yesus pun akan mengatakan hal yang sama kepada kita hari ini. Allah telah memberikan kepada kita Putera-Nya. Ia sendirilah tanda itu. Dalam Dia Allah hadir di bumi atas cara yang tak tergantikan, mewujud, dalam darah dan daging. Tak ada lagi yang lebih besar yang dapat Allah berikan kepada kita. Dengan memberikan Yesus, Allah telah memberi kita apa yang kita butuhkan untuk peziarahan hidup kita. Dalam Injilnya, Yohanes berkata: “dari kepenuhan-Nya, kita telah menerima karunia demi kasih karunia.”
Tak ada lagi tanda yang diberikan Allah, yang lebih penuh dari hidup, wafat dan kebangkitan Yesus. Kita mengikuti Yesus bukan karena mukjizat atau karya spektakulernya, tetapi karena kita mengasihi-Nya. Kita tidak menuntut tanda-tanda dari-Nya karena dia telah dengan jelas memanifestasikan kasih-Nya bagi kita dengan mati di kayu salib untuk menebus kita dari dosa dan kematian.
Apa tanda-tanda dalam hidup saya bahwa saya sangat dikasihi oleh Tuhan? Bagaimana saya bisa menjadi tanda kasih Tuhan kepada orang lain?
Bacaan Misa hari ini: Gal. 4:22-24,26-27,31-5:1; Mzm. 113:1-2,3-4,5a,6-7; Luk. 11:29-32.
