Sabda Hidup
Rabu 24 Februari 2021, Rabu Pekan Prapaskah I
“Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus!”
(Luk 11: 32)
Baik Yunus maupun Yesus menyerukan pertobatan. Orang-orang Niniwe bertobat ketika mereka mendengarkan pewartaan Yunus, sedangkan orang-orang yang mendengarkan seruan Yesus tidak, bahkan meminta tanda. Maka orang-orang Niniwe akan menghukum mereka yang bebal, yang gagal mendengarkan pemberitaan Yesus.
Orang-orang pada zaman Yesus sungguh beruntung, sebab mereka mendengarkan kata-kata dari Sang Juruselamat Dunia secara langsung. Mereka menyaksikan secara langsung apa yang dikerjakan oleh Yesus. Tapi kita juga beruntung dan terberkati! Kita punya Kitab Suci, ajaran-ajaran Gereja, kesaksian orang-orang kudus, penggembalaan Bapa Suci, Sakramen-sakramen dan banyak lagi. Kita punya cara yang tak terhitung jumlahnya untuk memperoleh pesan Injil di zaman teknologi kita, namun, kita dapat dengan mudah gagal untuk memperhatikan seruan Yesus.
Renungkan, hari ini, apa tanggapan Anda terhadap Sabda Yesus. Dia berbicara kepada kita setiap saat namun kita sering gagal mendengarkan-Nya. Kegagalan kita untuk mendengarkan membuat kita gagal untuk bertobat dari dosa-dosa kita. Jika Yunus hanya memberi waktu 40 hari bagi bangsa Niniwe, Tuhan memberi waktu kepada kita untuk bertobat sepanjang waktu. Kasih-Nya bagi kita jauh lebih besar dari dosa-dosa kita. Akankah kita gagal lagi mendengarkan panggilan-Nya untuk bertobat?
Mari, buka mata, buka telinga, buka hati untuk mendengarkan seruan-Nya untuk bertobat.
Bacaan Misa hari ini: Yun. 3:1-10; Mzm. 51:3-4,12-13,18-19; Luk. 11:29-32.