George Washington Carver adalah seorang ilmuwan berkulit hitam. Ia mengembangkan lebih dari 300 produk dari kacang, di antaranya shampoo, cream cukur, lem, pewarna, susu, keju dan masih banyak lagi. Kreativitasnya didorong oleh motto hidupnya: “Mulailah di mana anda berada, ambil apa yang anda miliki dan buatlah sesuatu darinya.”
Setiap orang dikaruniai, entah bakat-bakat, ketrampilan-ketrampilan, kemampuan-kemampuan tertentu, dan keutamaan-keutamaan. Walau demikian, dunia membutuhkan bukan orang-orang yang dapat melakukan hal yang luar biasa, tetapi orang-orang yang dapat melakukan hal-hal biasa atas cara yang luar biasa.
Ketika masih tugas belajar saya mempunyai jadwal misa pagi di salah satu biara. Seorang Bapak yang tugasnya membuka dan menutup gerbang di biara itu selalu membuat setiap pagi terasa berbeda: senyum lebarnya yang seakan mengembang dari telinga yang satu sampai telinganya yang lain. Menurut para suster di biara tersebut, senyum bapak itu selalu diberikan untuk siapa saja, setiap saat. Bersikap baik dan menyenangkan tentunya merupakan bakat, yang dimanfaatkan oleh bapak itu secara maksimal.
Perumpamaan tentang talenta dalam Injil hari ini mengingatkan kita bahwa kita hidup di dunia ini dengan begitu banyak “bahan mentah” untuk membangun hidup kita. Apa yang kita buat dengan “bahan mentah” itu, tergantung pada diri kita.
Selamat pagi. Hidup anda memberikan sesuatu yang berbeda atau tidak, tergantung pada diri anda. Selamat berakhir pekan.
Bacaan misa hari ini: 1Kor. 1:26-31; Mzm. 33:12-13,18-19,20-21; Mat. 25:14-30.
