Sabda Hidup
Selasa, 11 Januari 2022, Selasa Pekan Biasa I
Bacaan: 1Sam. 1:9-20; MT. 1Sam. 2:1,4-5,6-7,8abcd; Mrk. 1:21b-28.
“Mereka semua takjub.” (Mrk 1: 22. 27)
Orang-orang yang mendengarkan Yesus mengajar dan menyaksikan Ia menyembuhkan orang yang kerasukan roh jahat takjub. Ia mengajar dengan penuh kuasa dan mengusir roh jahat juga dengan kata-kata penuh kuasa.
Mengapa orang banyak itu takjub mendengar Ia mengajar? Karena Ia hanya berbicara tentang kebenaran. Kebenaran punya kuasa tersendiri. Tidak perlu pemanis. Tidak perlu tekhnik tertentu. Ketika kebenaran disampaikan sebagai kebenaran, selalu membawa kuasa yang membebaskan. Ketika orang tidak “takjub” terhadap apa yang kita katakan, barangkali karena kata-kata kita keluar dari rasa takut atau kita berbicara karena kita mencari keuntungan atau punya kepentingan tertentu. Kebenaran tidak takut dan tidak mencari keuntungan. Kebenaran adalah kebenaran dan itulah nilai pada dirinya sendiri.
Kedua, orang takjub ketika Yesus menyembuhkan. Ia menyembuhkan dengan kata-kata penuh kuasa. Namun Ia menyembuhkan juga karena ia berbelas-kasih, ber-compassio. Ia menyembuhkan karena Ia mengasihi. Ia sendiri adalah KASIH yang menjadi daging. Orang takjub karena Ia menyembuhkan dengan total, utuh.
Yesus berbicara tentang kebenaran dan menghidupi kasih. Kebenaran dan kasih, ketika berjalan bersama-sama, mempunyai kuasa yang tak terbatas. Kebenaran dan kasih, ketika berjalan bersama-sama, dapat membebaskan banyak orang. Mari, tegakkan kebenaran dan hidupi kasih.