Sabda Hidup
Rabu, 7 Juli 2021, Rabu Pekan Biasa XIV
“Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan. Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: “Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.”
(Mat 10: 1. 5 – 7)
Dalam Injil hari ini Yesus mendelegasikan mandat ilahi yang Ia terima dari Bapa. Menyatakan kedatangan Kerajaan Allah adalah tanggungjawab bersama. Tak seorangpun dari kita dipanggil hanya menjadi penonton. Kita masing-masing adalah bagian yang essensial dari rencana Allah. St. Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus menyatakan hal itu dengan jelas: “Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan. Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh,” (Ef 2: 19 – 22). Sayangnya sering kali kita memelihara mentalitas penonton. Kelesuan dan kemalasan membuat kita hanya menunggu seorang penyelamat datang untuk menyelamatkan kita. Kita cenderung untuk meletakkan tanggungjawab pada pundak orang lain. Mungkin mentalitas melempar tanggungjawab pada pundak orang lain itulah yang juga menyebabkan orang tidak peduli dengan peran kita masing-masing untuk mengatasi pandemi yang sedang merajalela ini. Dari yang paling sederhana, memakai masker, menjadi kontribusi pada usaha bersama mengatasi pandemi.
Para rasul, kendati kelemahan masing-masing, dipanggil untuk menjadi rekan-rekan sekerja Yesus. Ia memanggil Petrus dan Andreas yang barangkali kurang berpendidikan. Ia memanggil Matius yang disingkirkan dan dijauhi orang karena pekerjaannya sebagai pemungut cukai. Bukan tidak mungkin ia mengambil keuntungan secara tidak jujur melalui pekerjaannya. Ia memanggil Thomas yang peragu, Simon orang Zelot yang ultra nasionalis. Bahkan Ia memanggil Yudas Iskariot yang akan mengkhianati Dia. Meski tidak layak, penuh kekurangan Yesus memanggil mereka.
Sahabat-sahabat, ingatlah selalu, kita di sini bukan untuk menjadi penonton. Kita dipanggil untuk menegakkan Kerajaan Allah dalam situasi apapun dan dimanapun kita berada. Kita adalah bagian tak terpisahkan dari rencana Allah. Tidak ada yang dipanggil atau dipanggil untuk menjadi penonton. Keselamatan tersedia, tetapi kita juga harus berusaha. Yesus mengingatkan kita dan ingin kita mengingatkan orang lain bahwa, “Kerajaan surga sudah dekat”. Adalah tugas kita untuk mewujudkannya dalam kehidupan dan situasi kita masing-masing.
“Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat!” (Mat 10: 7).
Bacaan hari ini: Kej. 41:55-57; 42:5-7a,17-24a; Mzm. 33:2-3,10-11,18-19; Mat. 10:1-7.