Sabda Hidup
Minggu, 21 Juni 2020, Minggu Biasa XII Tahun A
“Janganlah kamu takut!” (Mat 10: 26, 28, 31)
Pernahkah merasa takut? Ada macam-maca ketakutan: takut hantu, takut gelap, takut sakit, takut gagal, takut tidak lulus, takut jatuh miskin, takut tidak dicintai, takut tidak diterima, takut mati, dan banyak lagi ketakutan-ketakutan dan kekhawatiran yang kita alami setiap hari.
Dalam Injil hari ini kita mendengar Sabda Tuhan: “Jangan takut….”
Kalau dihitung, dalam Kitab Suci, sabda yang berbunyi: “jangan takut” ada 365 kali. Wow…. Kalau dalam satu tahun ada 365 hari, maka bagi saja sabda Tuhan itu menjadi masing-masing sehari sekali, Tuhan mengatakan: “Jangan Takut!” Jadi setiap hari kita diingatkan supaya tidak perlu takut, tidak perlu khawatir.
Injil hari ini adalah kelanjutan dari instruksi yang Yesus berikan kepada kedua belas rasul saat dia mengutus mereka untuk pergi dan memberitakan Kabar Baik tentang Kerajaan Allah. Nilai-nilai Kerajaan Allah berbeda dari nilai-nilai dunia, sedemikian rupa sehingga orang cenderung menolak pesan dan berbalik melawan para utusan. Tradisi mengatakan bahwa hampir semua rasul meninggal karena kemartiran. Beberapa dari mereka akhirnya disalibkan di kayu salib, seperti Petrus dan Andreas; Dipenggal kepalanya, seperti Yakobus dan Paulus; Dikuliti hidup-hidup seperti Bartolomeus; atau dilemparkan ke dalam kuali minyak mendidih, seperti Yohanes. Oleh karena itu, sangat wajar bagi para rasul untuk takut saat Yesus mengirim mereka untuk mewartakan Injil di dunia yang tidak bersahabat. Menghasilkan rasa takut ini akan membuat mereka meninggalkan misi berbahaya untuk menyelamatkan diri. Jadi Yesus menginstruksikan mereka di dalam Injil hari ini tentang bagaimana mengatasi ketakutan yang melumpuhkan ini. Kuncinya adalah memandang Yesus sebagai teladan mereka. Seperti yang Yesus katakan sebelum kutipan kita hari ini “Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, atau seorang hamba dari pada tuannya. Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya dan bagi seorang hamba jika ia menjadi sama seperti tuannya.” (Matius 10:24 – 25).
Injil menunjuk dua ketakutan yang dimiliki para rasul: takut akan tuduhan palsu dan keyakinan, dan ketakutan akan bahaya fisik dan kematian. Dalam kedua kasus itu, Yesus mengajarkan kepada mereka bahwa cara untuk mengatasi rasa takut adalah dengan menjaga agar pikiran seseorang tidak terfokus di sini – dan – sekarang tapi pada kerajaan Allah yang akan datang. “Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui.” (ayat 26).
Banyak pihak yang menganiaya Yesus dan para pengikutnya menggunakan pelbagai macam usaha menutupi kebenaran. Mereka tahu bagaimana cara mengutak-atik bukti, menghasilkan saksi palsu dan menghukum orang yang tidak bersalah. Mereka menutupi kebenaran dan mengagungkan kebohongan. Banyak rasul (juga rasul masa kini), seperti Tuhan Yesus, akan diperlakukan tidak adil, bahkan nyawa juga terancam. Tapi Yesus bersabda, “Janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.”(ayat 28).
Penganiayaan adalah kenyataan sehari-hari bagi orang-orang Kristen awal seperti juga bagi Yesus sendiri. Stefanus dilempari batu sampai mati saat dia mencoba untuk memberitakan Injil Yesus. Tidak heran jika Yesus mengatakan kepada para rasul bahwa dia mengutus mereka keluar “Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala” (ayat 10).
Tantangan-tantangan yang kita hadapi di masa kini, mungkin tidak sehebat yang dialami nabi Yeremia seperti dalam bacaan I, atau seperti yang dialami Yesus dan para rasul. Tetapi, beranikah kita berpegang pada yang baik, yang adil, dan yang benar?
Setiap hari kita mengalami pelbagai macam godaan untuk meninggalkan keyakinan akan nilai-nilai Kristiani kita. Jangan takut untuk berbuat yang baik, benar dan adil, apapun tantangannya. Kebenaran akan menang atas ketidakbenaran, keadilan atas ketidakadilan, dan kehidupan kekal atas kematian, seperti yang kita lihat dalam kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus.
Bacaan Misa hari ini: Yer. 20:10-13; Mzm. 69:8-10,14,7,33-35; Rm. 5:12-15; Mat. 10:26-33.