Sabda Hidup
Jumat, 5 Agustus 2022, Jumat Pekan Biasa XVIII
Bacaan: Nah. 1:15; 2:2; 3:1-3,6-7; MT Ul. 32:35cd-36ab,39abcd,41; Mat. 16:24-28.
“Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.”
(Mat 16: 24)
Setelah pengakuan iman Petrus kepada Yesus sebagai Tuhan dan Mesias, Yesus dengan jelas memperingatkan murid-murid-Nya tentang sengsara dan wafat-Nya yang semakin mendekat dan janji kebangkitan-Nya. Tetapi para rasul tidak dapat menerima Guru mereka mengalami seperti itu. Petrus bahkan menarik Yesus ke samping dan berdoa, “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau.” Setelah dengan keras mengur Petrus, Yesus menyatakan tiga syarat kemuridan yang ia harapkan dari para pengikut-Nya.
Syarat-syarat kemuridan itu adalah menyangkal diri, memikul salib, dan mengikuti Yesus. Menyangkal diri sendiri berarti mati terhadap diri sendiri, menyingkirkan pikiran dan keinginan cinta diri. Ini juga berarti membersihkan hati dari segala kebiasaan buruk dan kecenderungan jahat. Akhirnya, itu berarti mentahtakan Tuhan dalam hati yang bersih dan menyerahkan hidup kita untuk melayani Tuhan dengan melayani orang lain.
Memikul salib berarti dengan rela menerima rasa sakit yang timbul karena melayani orang lain dengan penuh pengorbanan. Itu juga berarti memberikan waktu, bakat, kekayaan, dan kesehatan kita untuk orang lain dan tak jarang sampai terasa sakit untuk kita. Memikul salib juga merupakan pengorbanan karena berbagi berkat Tuhan dengan orang lain. Termasuk di dalamnya adalah membuat silih atas dosa-dosa kita dan untuk bertumbuh dalam pengendalian diri. Memikul salib menjadi lebih mudah dan lebih bermakna ketika kita menerima salib hidup sebagai anugerah penuh kasih yang diberikan oleh Bapa. Setiap orang mempunyai salibnya sendiri-sendiri. Maka tak perlu kita membanding-bandingkan.
Syarat menjadi murid Yesus yang berikut adalah mengikuti-Nya. Mengikuti Yesus berarti selalu siap untuk taat terhadap apa yang diperintahkan oleh Yesus melalui sabda-Nya di dalam Kitab Suci dan melalui otoritas pengajaran yang ditetapkan-Nya dalam Gereja.
Apakah syarat-syarat kemuridan itu tidak mudah dan perlu perjuangan? Memang tidak mudah dan tidak murah. Harga kemuridan dibayar dengan darah Sang Penebus. Ia yang rela memanggul salib, disalibkan dan wafat disana, itulah yang menjadi kekuatan utama untuk menjalankan trilogi kemuridan Kristus.
Mari kita mohon rahmat-Nya, agar kita berani keluar dari kenyamanan yang menyesatkan, ketakutan dan kekuatiran akan hidup, serta berjalan bersama-Nya sepanjang waktu. Bersukacitalah dan bergembiralah sebagai murid Kristus.
