Sabda Hidup
Sabtu, 4 Juli 2020, Sabtu Pekan Biasa XIII
“Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa,” (Mat 9: 15)
Hidup bersama Kristus membawa sukacita. Seseorang yang berjalan bersama Kristus berjalan dalam sukacita. Kekristenan yang suram adalah suatu kemustahilan. Seorang Kristen sejati memancarkan sukacita baik secara internal maupun eksternal.
Namun tidak ada sukacita yang kekal, kecuali sukacita Tuhan. Sukacita duniawi selalu bersifat sementara. Hanya sukacita Tuhan yang berlangsung selamanya, dan jika kita memilikinya di dalam hati kita, tidak ada yang dapat mengambil sukacita itu dari kita.
Injil juga menantang kita: “Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa,” (Mat 9: 15b). Jika kita telah mengalami sukacita mengikuti Yesus. Dapatkah kita juga memikul salib bersama-Nya? Hidup Kristiani membawa sukacita, tapi juga membawa penderitaan, darah, keringat dan air mata. Semua itu tidak dapat mengambil sukacita dalam diri kita, tetapi harus kita hadapi. Apakah kita siap untuk keduanya: sukacita orang Kristen dan salib?
Bunga melati putih berseri
Baunya harum semerbak nian.
Tuhan berkati, hati berseri,
Hidup selalu baru penuh harapan.
Bacaan Misa hari ini: Am. 9:11-15; Mzm. 85:9,11-12,13-14; Mat. 9:14-17.