Sabda Hidup
Jumat, 24 Juni 2022, Hari Raya Hati Yesus Yang Mahakudus
Bacaan: Yeh. 34:11-16; Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6; Rm. 5:5b-11; Luk. 15:3-7.
“Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan.”
(Luk 15: 6)
Hari ini kita rayakan Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus. Fokus dari perayaan ini adalah kasih Yesus bagi masing-masing dari kita, yang dilambangkan dengan Hati-Nya, hati manusiawi dari Sang Sabda yang telah menjadi daging. Cinta dan belas kasih Hati Yesus paling jelas terungkap dalam cara-NYA mencari orang berdosa dan yang terbuang dari masyarakat. Ia ada dan hadir untuk semua, tak ada yang dikecualikan dari cinta-Nya, kecuali mereka memilih untuk menjauh dan tidak percaya. Cinta dan belas kasih Hati Yesus itu hari ini digambarkan sebagai Gembala yang bersedia mencari domba yang hilang dan membawa mereka kembali ke kawanan yang aman. Sang Gembala bersedia mempertaruhkan segalanya untuk menyelamatkan mereka yang lari menjauh dari kawanan. Perikop itu juga mengingatkan kita bahwa kita harus bersukacita ketika domba yang tersesat itu dibawa kembali.
Merenungkan Yesus dan Hati Kudus-Nya hari ini, kita diingatkan, betapa Yesus dan Bapa-Nya mencintai setiap orang, termasuk anda dan saya. ALLAH telah lebih dari sekadar mencari kita dan membawa kita ke keselamatan. Tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah yang dicurahkan di dalam Yesus. Yesus telah rela menyerahkan nyawa-Nya dalam sengsara dan kematian yang menyakitkan untuk membawa kita ke dalam hubungan yang lebih dekat dengan diri-Nya dan Bapa-Nya. Kita sebenarnya tidak pantas menerima kasih yang telah dikaruniakan TUHAN kepada kita dalam dan melalui wafat dan kebangkitan Yesus. Kita benar-benar telah menjauh dari Bapa karena keberdosaan kita. Namun, karena kasih-Nya Ia mengutus Gembala yang baik untuk mencari kita. Sang Gembala mempertaruhkan segalanya untuk membawa kita kembali dari cengkeraman kematian, kembali ke kehidupan kawanan domba ilahi yang diberi makanan dan perlindungan terbaik.
Kita tidak hanya harus bersukacita karena Tuhan menyelamatkan kita, tetapi kita juga bergembira bahwa Tuhan terus mencari semua domba yang tersesat. Bahkan Tuhan meminta kita agar tidak hanya bersukacita atas kembalinya semua yang tersesat, tetapi juga meminta kita untuk bergabung dalam mencari mereka yang jauh dari kawanan ilahi. Kita dipanggil untuk meneladani sang Gembala yang Baik dan menunjukkan kasih ilahi-Nya bagi orang lain. Saat itulah kita menggemakan kata-kata pemazmur hari ini dan kepada Gembala kita berkata: “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.”
Bagaimana saya dapat mewujud-nyatakan kasih yang mengalir dari Hati Kudus Yesus? Apa yang dapat saya lakukan untuk membantu menggembalakan kawanan domba-Nya dan menuntun mereka pada pengalaman yang lebih baik tentang kasih ALLAH? Siapa yang paling membutuhkan kasih Tuhan hari ini dan bagaimana saya dapat membantu mereka mengalami kasih itu?