“Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai.” Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya,” (Yoh 19: 30)
“Sudah selesai”. Dalam bahasa Yunani “Tetelestai”. Kata Yunani Tetelestai (τετελεσται) berasal dari kata teleô (τελεω) yang artinya “mencapai tujuan akhir, menyelesaikan, menjadi sempurna”.
Pernyataan ini bermakna “Karya penebusan ini telah selesai, telah sempurna, dan telah berlaku bagi masa lalu, masa kini, dan akan tetap berlaku bagi masa mendatang”. Pernyataan tersebut adalah pernyataan paling indah yang pernah ada yang diucapkan dari mulut Tuhan Yesus sekali saja namun dampaknya berlaku sampai sepanjang masa. Pernyataan ini adalah puncak, klimaks, dan inti dari karya keselamatan yang diberikan Tuhan Yesus kepada kita. Pernyataan ini merupakan seruan kemenangan terhadap jerat dosa yang telah turun-temurun mengikat manusia. Ia telah sempurna dalam menggenapi karya-Nya menebus dosa manusia. Manusia telah diperdamaikan dengan Allah dan telah diangkat dari dalam maut kepada hidup.
Ketika kita memandang salib, kita hanya dapat berkata: “Amin, jadilah itu!” Kita mesti belajar untuk bersyukur kepada-Nya sepanjang hidup kita. Hari ini, ketika kita menatap salib dan merenungkan pemberian diri-Nya yang tanpa pamrih, mari kita ungkapkan rasa syukur kita secara mendalam kepada-Nya.
Marilah kita berdoa agar kita juga menjadi alat belas kasih-Nya, agar kita dapat memberi harapan kepada mereka yang putus asa dengan membawa mereka cahaya Kristus. Mari kita juga berdoa bagi mereka yang telah berkorban demi hidup sesama di masa-masa sulit sekarang ini.