Remah Harian

BERBAHAGIALAH MATA YANG MELIHAT DAN TELINGA YANG MENDENGAR

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Selasa, 26 Juli 2022, Peringatan Wajib St. Yoakim dan St. Anna, Orang Tua St. Perawan Maria
Bacaan: Sir. 44:1,10-15Mzm. 132:11,13-14,17-18Mat. 13:16-17.

“Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.”

(Mat 13: 16 – 17)

Santo Yoakim dan Santa Anna adalah ayah dan ibu St. Perawan Maria, Ibu Tuhan. Dengan demikian mereka adalah Kakek dan Nenek Yesus. Tidak ada bukti-bukti historis tentang nmereka kecuali sebuah tradisi sejak abad kedua Masehi. Kisah tertua tentang mereka datang dari sebuah dokumen yang disebut sebagai Injil St. Yakobus, meskipun dokumen tersebut bukanlah sumber historis maupun Sabda Tuhan. Menurut kisah itu, setelah bertahun-tahun berkeluarga mereka tak kunjung dikaruniai anak. Mereka tiada henti berdoa agar mempunyai anak.  Dari tahun ke tahun mereka berziarah dan berdoa di Bait Allah. St. Ana berjanji jika mereka dikaruniai anak, mereka akan mempersempahkan anaknya itu kepada Allah, seperti Samuel dipersembahkan oleh Hanna, ibunya seperti dikisahkan dalam Kitab Pertama Raja-Raja. Tuhan menjawab doa mereka. Mereka mempunyai anak dan menamainya Maria.

St. Yohanes Damascene menulis: “Yoakim dan Anna, betapa bahagianya kalian! Seluruh ciptaan berhutang kepadamu. Sebab kepada kalianlah Sang Pencipta memberikan akrunia di atas segala karunia: seorang bunda perawan, yang sungguh layak bagi-Nya.”

Entah siapapun nama mereka, entah bagaimanapun kehidupan mereka, kebenarannya adalah bahwa merekalah orang tua Maria. Merekalah yang mengajarnya, membesarkanya dan mendidiknya sehingga ia pantas menjadi Ibu Tuhan. Adalah didikan dan bentukan mereka yang menuntun Maria menjawab panggilan Tuhan dengan iman: “Jadilah padaku menurut perkataan-Mu.” Adalah keteladanan mereka yang menuntun Maria membesarkan Puteranya, Yesus. Adalah iman mereka yang menjadi dasar keberanian dan kekuatan bagi Maria sehingga ia mampu berdiri di bawah kaki salib Puteranya dan tetap percaya. Dalam arti itulah mereka mengalami apa yang dikatakan oleh Injil hari ini: berbahagia karena mata mereka melihat dan telinga mereka mendengar apa yang ingin dilihat dan didengar oleh para nabi dan orang benar. Sebab mereka secara inderawi mengalami bahkan mempersiapkan jalan keselamatan dalam diri Maria dan Yesus. Jika mereka berbahagia karena mereka mengalami secara inderawi, kita pun dapat berbahagia jika kita mengalami keselamatan itu dalam iman. Hidup sebagai orang-orang yang sungguh-sungguh beriman.

Kutipan dari Lumen Gentium ini patut kita renungkan:

“Jadi semua orang beriman kristiani dalam kondisi-kondisi hidup mereka, dalam tugas-tugas serta keadaan mereka, dan melalui itu semua, dari hari ke hari akan makin dikuduskan, bila mereka dalam iman menerima segala-sesuatu dari tangan Bapa di surga, dan bekerjasama dengan kehendak ilahi, dengan menampakkan dalam tugas sehari-hari kepada semua orang cinta kasih Allah terhadap dunia…. Allah mencurahkan cinta kasih-Nya ke dalam hati kita melalui Roh Kudus yang dikaruniakan kepada kita (lih. Rom. 5:5). Maka dari itu karunia yang pertama dan paling perlu yakni cinta kasih, yang membuat kita mencintai Allah melampaui segalanya dan mengasihi sesama demi Dia. Akan tetapi, supaya cinta kasih bagaikan benih yang baik bertunas dalam jiwa dan menghasilkan buah, setiap orang beriman wajib mendengarkan sabda Allah dengan suka hati, dan dengan bantuan rahmat-Nya, dengan tindakan nyata melaksanakan kehendak-Nya. Ia wajib sering menerima sakramen-sakramen, terutama Ekaristi, dan ikut serta dalam perayaan liturgi, pun juga dengan tabah berdoa, mengingkari diri, melayani sesama secara aktif, dan mengamalkan segala keutamaan.”

(Lumen Gentium art. 41 – 42).

St. Yoakim dan St. Anna, doakanlah kami. Semoga kami hidup sungguh-sungguh menjadi orang-orang beriman sepertimu.

Author

Write A Comment