Filipus dan Yakobus adalah dua dari keduabelas rasul. Filipus, yang disebut dalam Injil hari ini juga disebut dalam Yohanes 6: 5 – 7 dalam kisah Yesus memberi makan 5000 orang. Dalam kisah tersebut, Filipuslah yang membuat perhitungan secara kasar jumlah orang yang ada, dan menyimpulkan bahwa meski dengan jumlah uang yang banyak tidak cukup untuk membeli makanan bagi orang yang amat banyak itu. Mungkin Filipus adalah orang yang berpikir praktis. Hal itu nampak juga dalam Injil hari ini, ketika Yesus berbicara tentang Bapa, ia berkata: “Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami.” Suatu permintaan yang membawa pada penjelasan lebih lanjut mengenai relasi Yesus dengan Bapa.
Sedangkan Yakobus, disebut dalam daftar keduabelas rasul dalam Injil, tetapi kemudian, tak pernah disebut kembali. Ada dua rasul bernama Yakobus. Yang pertama adalah Yakobus, saudara Yohanes, anak Zebedeus. Yakobus yang ini lebih sering disebut, bersama dengan Petrus dan Yohanes – rupanya menjadi bagian dari lingkaran inti Yesus, yang sering menemani Yesus antara lain dalam peristiwa trnasfigurasi dan sakrat maut di Getsemani. Yakobus yang ini sering juga disebut Yakobus besar atau Yakobus tua.
Yakobus yang kita rayakan pestanya hari ini bersama Filipus, disebut juga Yakobus anak Alfeus, Yakobus yang Benar, Yakobus Kecil, Yakobus Muda, dan juga sering disebut Yakobus saudara (sepupu) Yesus. Disebut Yakobus yang benar karena menurut Klemens dari Aleksandria: “Yakobus ini, yang oleh para tua-tua disebut yang Benar karena kebajikan luar biasanya, adalah orang pertama, sebagaimana kita ketahui dari catatan, yang dipilih untuk tahta uskup dari gereja Yerusalem”. Ia juga dipercaya sebagai penulis Surat Yakobus dalam Perjanjian Baru.
St Yakobus yang ini juga yang mengatakan:
“Setiap orang harus cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berbicara dan lambat untuk marah.”
“Jadilah pelaku firman, dan bukan hanya pendengar yang menipu diri sendiri.”
“Seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian juga iman tanpa perbuatan adalah mati.”
“Kalau di antaramu ada yang sedang susah, hendaklah ia berdoa. Kalau ada yang gembira, hendaklah ia menyanyi memuji Allah.”
“Barangsiapa membuat orang berdosa berbalik dari jalannya yang sesat, ia akan menyelamatkan jiwa orang itu dari maut dan menutupi banyak dosa.”
Filipus dan Yakobus adalah para nelayan biasa. Mereka tidak sempurna, seperti kita, memiliki keterbatasan dan ketakutan, dan keinginan-keinginan manusiawi mereka harus dimurnikan. Mereka memiliki beberapa kualitas yang baik yang dapat Tuhan bangun ketika Ia secara pribadi mendidik mereka. Setelah mereka menerima Roh Kudus, para nelayan yang sederhana ini diutus untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia.
Seorang “rasul,” adalah “orang yang diutus.” Yesus adalah “rasul” Bapa (lih. Ibr 3: 1), dan kita adalah “rasul-rasul” dari Yesus (lih. Mat 28: 19). Kita bukan “rasul” dalam arti yang sempit, seperti halnya Filipus dan Yakobus, yang secara langsung melihat Tuhan yang bangkit dan ditugaskan secara pribadi oleh-Nya. Namun, dengan seluruh gereja kita dipercayakan untuk menjadi saksi sukacita Injil.
Apakah saya teguh dalam menghidupi Injil yang telah saya terima? Apakah saya percaya bahwa Yesus benar-benar “jalan,” atau saya bertindak seolah-olah saya dapat menemukan jalan saya sendiri? Kesaksian Filipus dan Yakobus berbicara apa kepada saya secara pribadi? Bagaimana saya mengikuti jejak mereka? Bagaimana saya dapat memberikan diri saya lebih penuh kepada Tuhan sebagai rasulnya?
Bacaan hari ini: 1Kor. 15:1-8; Mzm. 19:2-3,4-5; Yoh. 14:6-14