Sabda Hidup
Rabu, 31 Maret 2021, Rabu dalam Pekan Suci
“Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. Ia berkata: “Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?” Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya. Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.”
(Mat 26: 14 – 16).
Hari ini adalah hari terakhir dalam Masa Prapaskah. Artinya, hari ini adalah hari ke-40 sesudah Rabu Abu. Dan hari ini sering juga dikenal sebagai hari “Rabu Mata-Mata” (Spy Wednesday) sebab dalam bacaan Injil hari ini Yudas “mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Dia,” setelah ia dibayar tiga puluh keping uang perak.
Bacaan Injil menyadarkan kita bahwa Pekan Suci bukan hanya saat untuk mengkontemplasikan sengsara Yesus, tetapi juga saat untuk merenungkan jalan kemuridan kita.
Sangatlah menyedihkan bahwa sengsara Yesus diawali bukan oleh faktor-faktor eksternal, tetapi oleh perbuatan orang dalam! Salah satu dari keduabelas rasullah yang mengkhianati Dia. Bisa saja seorang yang secara fisik hadir bersama kita, hati dan pikirannya tidak bersama dengan kita.
Jadi, bagaimana dengan kemuridan kita? Jangan-jangan saya juga mengkhianati Yesus! Jangan-jangan saya juga menjual Dia!
* * *
Jalan kemuridan melibatkan baik rahmat Tuhan yang memilih kita maupun tanggapan bebas kita. Dengan demikian dapat saja terjadi – seperti Yudas Iskariot – semangat awal kita yang menyala-nyala untuk mengikuti Yesus itu padam. Tidak mengherankan bahwa Yesus pernah mengingatkan: “Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang,” (Mat 5: 13).
Hari-hari ini menjadi saat bagi kita untuk berdoa, mohon ketekunan dan kesetiaan untuk mengikuti Yesus. Jangan sampai kita menjadi tawar dan semangat untuk mengikuti-Nya padam.
Bacaan Misa hari ini: Yes. 50:4-9a; Mzm. 69:8-10,21bcd-22,31,33-34; Mat. 26:14-25.