Remah Harian

SIAP BAGI KEDATANGANNYA

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Kamis, 25 November 2021, Kamis Pekan Biasa XXXIV
Bacaan: Dan. 6:12-28; MT Dan. 3:68-74; Luk. 21:20-28.

“Bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.”

(Luk 21: 28)

Dalam bacaan Injil hari ini Yesus menubuatkan kehancuran Yerusalem dan akhir zaman. Tuhan akan menghukum kota Yerusalem karena dosa-dosanya, karena tidak peduli akan kedatangan Kristus dan menolak warta keselamatan-Nya seperti juga dinubuatkan oleh para nabi: “Sungguh, hari TUHAN datang dengan kebengisan, dengan gemas dan dengan murka yang menyala-nyala, untuk membuat bumi menjadi sunyi sepi dan untuk memunahkan dari padanya orang-orang yang berdosa,” (Yes 13: 9 – 13; Yoel 2: 1 -2; Amos 5: 18 – 20; Zefanya 1: 14 – 18). Yosephus, seorang sejarawan Yahudi, mencatat bahwa lebih dari satu juta penduduk Yerusalem tewas ketika pasukan Romawi meruntuhkan Yerusalem dengan Bait Allahnya pada tahun 70 Masehi.

Yesus juga mengingatkan para muridnya akan akhir zaman dan kedatangan-Nya kembali dengan segala kekuasaan dan kemuliaan untuk menghakimi umat manusia, mengutip nubuat Daniel (7: 13 – 14). Akan ada tanda-tanda dalam alam semesta.”Kuasa-kuasa langit akan goncang.” Ia juga mengingatkan kita murid-murid-Nya untuk siap sedia jika semuanya itu akan terjadi.

Apa wartanya bagi kita? Pertama, bacaan Kitab Suci hari ini mengingatkan kita untuk senantiasa siap sedia mempertanggungjawabkan hidup kita masing-masing kepada Yesus, Hakim kita, pada saat kematian kita, yang saatnya tidak kita ketahui. Kedua, kita juga harus siap sedia bagi kedatangan-Nya kembalu, sebagai hakim atas seluruh dunia.

Dalam kehidupan kita, sudah sering muncul ramalan-ramalan tentang datangnya kiamat. Sering kali orang terjebak dengan spekulasi-spekulasi tentang saatnya akhir jaman yang sudah berulangkali diramalkan orang itu. Lebih penting bagi kita untuk bersiap sedia. Lebih bermakna jika kita melihat apakah saya setia dan menghidupi iman sebagai seorang Kristiani secara sungguh-sungguh. Siap sedia bukanlah menunggu secara pasif, tetapi dengan tiada henti berbuat baik kepada sesama, dengan mengenali wajah-Nya pada diri sesama. Bukankah saat Anak Manusia itu datang, Ia berkata: “Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.”?

Author

Write A Comment