Sabda Hidup
Kamis 18 Februari 2021, Kamis Sesudah Rabu Abu
Kita diminta untuk mengikuti Yesus “setiap hari”. Injil Markus dan Matius mempunyai teks paralel tentang memikul salib yang adalah tuntutan fundamental kemuridan. Akan tetapi, hanya Injil Lukas, yang menekankan bahwa itu harus dilakukan “setiap hari”… Maka itu juga harus dilakukan “hari ini”. Keterangan waktu ini nampaknya memang unsur yang sangat penting dalam seluruh Injil Lukas. Dalam kisah kelahiran Yesus, misalnya, dikatakan: “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud,” (Luk 2: 11). Saat mengatasi misi-Nya, kepada Yesus diberikan gulungan kitab Nabi Yesaya, dan dia memaklumkan: “Pada hari ini genaplah nas ini saat kamu mendengarnya,” (Luk 4: 21). Saat tergantung di kayu salib Yesus berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus,” (Luk 23: 43).
Setiap perjalanan menuju hidup yang baru mulai dari keputusan yang kita buat “hari ini” dan konsistensi untuk menghidupi keputusan itu “setiap hari”.
Demikianlah, kemuridan mengikuti Yesus perlu konsistensi “setiap hari”. Memikul salib setiap hari berarti setia menghidupi iman kristiani hari ini dan setiap hari. Menjadi murid Yesus dan memikul salib itu tidak berdasar pada mood – hari ini ketika mood kurang baik tidak setia, besok ketika mood lebih bagus lebih setia memikul salib – tetapi setiap hari menjadi murid-Nya dan memikul salib.
Semoga Masa prapasakah ini menjadi saat yang baik untuk mengevaluasi diri, sejauh mana saya setia menjalani tuntutan kemuridan.
* * *
Suatu hari Minggu, sepulang dari gereja, seorang suami tiba-tiba memikul istrinya mengelilingi halaman rumahnya yang cukup luas. Istrinya terkejut dan bertanya: “Apa-apan nih? Apakah tadi pastor mengatakan agar kamu lebih romantis?” “Nggak,” jawab suaminya, “Tadi dia mengatakan agar aku memikul salib!” Hehehe……
* * *
Hari ini, esok, dan selamanya menjadi murid Kristus!
Bacaan Misa hari ini: Ul. 30:15-20; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Luk. 9:22-25.