Dokter Paul Brand berbagi cerita tentang seorang pemuda yang dirawat karena penyakit kusta yang dideritanya. Waktu itu ia meletakkan tangannya di bahu pemuda itu, saat ia, melalui seorang penerjemah, menjelaskan jalannya perawatan. Tiba-tiba pemuda itu menangis. Dr. Paul bertanya-tanya, apakah ia telah mengatakan sesuatu yang salah atau menyinggung perasaan pasien tersebut. Namun, penerjemah itu mengatakan kepadanya bahwa pemuda itu menangis karena ia telah menyentuhnya. Sudah bertahun-tahun, tidak ada seorangpun yang menyentuhnya, hingga Dr Paul menyentuhnya.
Injil sering menggambarkan Yesus mengulurkan tangan dan menyentuh orang-orang sakit dan orang-orang berdosa. Dan pada Injil hari ini dikisahkan bahwa orang berusaha untuk menjamah-Nya, bahkan hanya menjamah jumbai jubah-Nya, dengan harapan akan sembuh. Mungkin, itu adalah gema dari mukjizat yang terjadi terhadap seorang wanita yang disembuhkan dari pendarahan menahun yang dideritanya hanya dengan menjamah jubah-Nya (Mrk 5: 25 – 29). Dan semua orang yang menjamah jubah-Nya menjadi sembuh (Mrk 6: 56).
Melalui sentuhan, Yesus ingin agar orang-orang yang sakit, yang menderita mengetahui bahwa mereka tidak dilupakan dan dikasihi oleh Tuhan. Bahwa mereka tidak sendiri.
Sentuhan adalah salah satu bentuk komunikasi yang paling kuat. Ada saat-saat dalam hidup ketika kata-kata menjadi hambar, tak mampu mengungkapkan makna, tetapi sentuhan berbicara banyak. Seorang bayi yang dipeluk di lengan ibunya, tangan yang mengusap kening menenangkan saat seseorang mengalami demam, tepukan di bahu seorang sahabat yang menyapa dan menguatkan…..
Tuhan memanggil kita untuk tidak sekedar prihatin, tetapi mengulurkan tangan, menyentuh, menjamah mereka yang menderita. Untuk menguatkan mereka yang putus asa, untuk mengingatkan mereka yang menderita bahwa mereka tidak sendirian, bahwa Tuhan mengasihi mereka.
Bacaan hari ini: 1Raj. 8:1-7,9-13; Mzm. 132:6-7,8-10; Mrk. 6:53-56;
Semoga jamahan kasih tangan anda hari ini membawa kesembuhan, membawa kehidupan, memberi kekuatan, menyalurkan kasih Allah.