Sabda Hidup
Sabtu 23 Oktober 2021, Sabtu Pekan Biasa XXIX
Bacaan : Rm. 8:1-11; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; Luk. 13:1-9.
“Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!”
(Luk 13: 8 – 9)
Waktu itu Natal sudah dekat, tetapi sepasang suami – isteri sedang bertengkar hebat. Si suami telah melakukan kesalahan besar. Si isteri meninggalkan rumah mereka bersama anak-anak mereka yang masih kecil dan pulang ke rumah orang tuanya. Ia meminta maaf kepada istrinya dan berjanji bahwa ia akan mengubah hidupnya. Namun, isterinya berkeras hati dan tidak mau memaafkan suaminya. Ketika Hari Natal tiba, keluarga mereka bersedih karena mereka belum dapat saling memaafkan. Pengampunan, rekonsiliasi, rahmat, belas kasih, semua itu penting agar setiap orang bisa memulai hidup baru lagi.
Injil kita hari ini berbicara tentang pengertian, kasih dan pengampunan. Ditampilkan di sana wajah Allah yang penuh belas kasih. Tuhan kita selalu terbuka untuk rekonsiliasi. Dia adalah Tuhan yang selalu terbuka untuk harapan baru, awal baru dan kehidupan baru. Dalam cerita tadi, si istri tidak bisa lagi memaafkan suaminya, tetapi dalam Injil kita melihat pengampunan Tuhan.
Yesus memberikan sebuah gambaran: seorang pemilik kebun anggur kecewa karena pohon ara miliknya tidak berbuah. Jadi dia berkata kepada pengurus kebun, “Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma!
Pengurus kebun anggur itu menjawab, ‘Jangan tebang dulu pohon ini. biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!” Berbahagialah pohon ara itu, karena masih diberi kesempatan untuk berbuah. Kita semua punterberkati karena terlepas dari dosa-dosa kita, Tuhan memberi kita kesempatan untuk mengubah hidup kita, setiap saat. Bagi Tuhan selalu ada harapan karena Tuhan selalu memberi kesempatan kedua. Bagi Tuhan tidak ada situasi tanpa harapan. Tuhan tidak pernah menyerah pada kita, orang-orang berdosa. Second chance just ahead!