Remah Harian

Santo Thomas

Pinterest LinkedIn Tumblr

Pernahkah anda membolos misa hari Minggu? Anda bukan yang pertama. Thomas lah yang pertama bolos hari Minggu. Dan apa yang ia dapatkan? Ia melewatkan kehadiran Tuhan yang bangkit.

St. Thomas lahir di Galilea. Ia adalah seorang nelayan yang meninggalkan segala-galanya dan mengikuti Yesus, ketika ia dipanggil. Ia menjadi salah satu dari keduabelas rasul Yesus.

St. Thomas memiliki kasih yang menyala-nyala bagi Tuhan hingga ia pun rela mati untuk Dia. Namun stelah kebangkitan Tuhan, Thomas tidak percaya pada kesaksian-kesaksian dari para murid lainnya tentang kebangkitan Tuhan. Ketika Yesus menampakkan diri lagi 8 hari setelah kebangkitan, Ia mengatakan kepada Thomas: “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.” dan Yesus kemudian mengatakan: “”Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” (Yoh 21: 24 – 29). Sesungguhnya, Thomaslah yang menyatakan suatu pengakuan iman yang dalam setelah Petrus, ketika ia berkata: “Ya Tuhanku dan Allahku.” (Yoh 20: 28).

Tradisi mengatakan bahwa sesudah Pentekosta, Thomas ditangkap dan dijual kepada Gundafor, seorang raja di India. Ia menjadi budak raja itu. Ketika raja mengetahui keahlian Thomas dalam arsitektur, Thomas diperintahkan untuk membangun sebuah istana yang megah. Namun ketika Raja bepergian, Thomas membagi-bagikan uang untuk membangun istana itu kepada orang-orang miskin. Sekembalinya sang raja, ia bertanya kepada Thomas, di mana istana itu. Thomas menjawab: “Engkau tidak dapat melihatnya sekarang, tetapi engkau akan melihatnya setelah meninggalkan dunia ini.” Jawabannya membuat Gundafor marah. Ia hampir saja dikubur hidup-hidup ketika saudara dari raja melaporkan bahwa dalam penglihatan ia melihat istana yang disiapkan oleh Thomas untuknya di surga. Thomas dibebaskan dan Raja Gundafor bertobat bersama rakyatnya.

Thomas kemudian menuju tempat lain di India. Di sana ia mentobatkan Ratu Migdonia, istri dari pemimpin kota Meliapur. Ini menyebabkan raja begitu marah dan memerintahkan agar ia dihukum dengan berdiri di atas besi yang menyala-nyala dengan telanjang kaki. Ajaib, mata air membual di mana Thomas menginjakkan kaki memadamkan api itu. Kemudian, Thomas dilemparkan dalam tungku tetapi pada hari berikutnya, ia keluar tanpa cacat.

Imam agung kerajaan mengatakan kepada raja: “Perintahkan agar ia mempersembahkan kurban kepada dewa matahari. Itu akan mendatangkan murka Tuhan yang telah menyelamatkannya.” Thoma menjawab bahwa setan ada pada patung itu, dan Tuhan akan menghancurkannya saat ia mendekatinya. Maka, karena tidak berhasil menyiksa Thomas, imam agung itu membunuh Thomas dengan menikamnya dengan lima buah tombak.

Saat kita merayakan Pesta St. Thomas Rasul, mari kita teladan dia, mengakui kesalahan kita dan bertobat. Semoga teladan St. Thomas menguatkan iman kita dan menghantarkan kita pada hidup yang layak di hadapan Tuhan.

Semoga kita juga diingatkan bahwa ketika kita mengundurkan diri dari komunitas iman kita, Gereja, seperti yang St. Thomas lakukan, kita kehilangan peluang besar. Ketika kita memisahkan diri dan memilih untuk menyendiri, tidak bergabung dengan kegiatan komunitas gerejani apa pun seperti Ekaristi dan karya serta kegiatan lainnya, kita kehilangan cinta dan kehadiran Yesus yang bangkit dalam komunitas. Mari kita juga menerima kenyataan bahwa iman kita lemah, kurang berkembang, kurang berisi, redup atau mati. Kita membutuhkan tangan yang terluka dan lambung Yesus agar dapat melihat dan percaya kepada-Nya.

Bacaan hari ini: Ef. 2:19-22Yoh. 20:24-29.

Author

Write A Comment