Sabda Hidup
Jumat 7 Mei 2021, Jumat Pekan Paskah V
Sabda Yesus yang sangat menyentuh kita baca dan dengar hari ini: “Aku tidak menyebut kamu lagi hamba….tetapi Aku menyebut kamu sahabat.” Inilah sabda Allah yang menjadi manusia dan tinggal bersama kita. Persahabatan adalah kedekatan, intimitas, keakraban. Nampaknya ini berkebalikan dengan kodrat Allah yang biasa kita kenal: absolut, transenden, sungguh berbeda dengan kita.
Apa maksud dari sabda Yesus tersebut?
- Kita sungguh berharga bagi-Nya. Kita hanya bersahabat dan sungguh-sungguh berusaha untuk menjadi dekat dengan mereka yang dengannya kita menemukan “chemistry”, mereka yang kita sayangi. Dalam pengalaman manusiawi kita, menjadi sahabat sering kali menjadi langkah pertama pada relasi yang lebih dalam. Sering kali bersahabat juga menjadi langkah pertama bagi mereka yang saling jatuh cinta. Seperti itulah persahabatan kita dengan Yesus. Namun, kita bersahabat dengan-Nya karena Ia memilih kita. “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu.” Cinta-Nya kepada kita jauh lebih besar dari cinta kita kepada-Nya. Dialah sang Pencinta, dan kitalah yang dicintai-Nya.
- Dia atas salah satu cara terpikat terhadap kita. Seorang pencinta biasanya “tak berdaya” dengan yang dicintainya. Ia terpikat . Yesus pun mengatakan hal yang sama. Ia “tak berdaya” terhadap kita – karena Ia sangat mencintai kita. Ia menghargai “mood” kita, pilihan kita. Ia menghargai kebebasan kita. Ia mencintai saya, mencintai anda. Betapa kita tidak bersyukur dan bersukacita?
Semoga kita hidup pantas sebagai sahabat-sahabat-Nya yang layak Ia cintai.
Bacaan hari ini: Kis. 15:22-31; Mzm. 57:8-9,10-12; Yoh. 15:12-17.