Sabda Hidup
Senin, 7 Desember 2020, Senin Pekan Advent 2, Peringatan St. Ambrosius
“Lalu datanglah beberapa orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidur; mereka berusaha membawa dia masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus. Karena mereka tidak dapat membawanya masuk berhubung dengan banyaknya orang di situ, naiklah mereka ke atap rumah, lalu membongkar atap itu, dan menurunkan orang itu dengan tempat tidurnya ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia: “Hai saudara, dosamu sudah diampuni.”
(Luk 5: 18 – 20)
Banyak dari kita lumpuh dalam hidup. Kita lumpuh atas pelbagai macam cara. Ada yang memang lumpuh secara fisik, terbatas dalam gerak dan tergantung pada mereka yang merawat kita. Namun ada juga yang lumpuh karena masa lalu kita. Kita lumpuh karena terbebani oleh kesalahan yang telah dibuat. Kita juga lumpuh karena tidak dapat melepaskan pengalaman-pengalaman buruk di masa lalu dalam hidup kita. Kita lumpuh karena tidak dapat mengampuni mereka yang telah menyakiti kita. Setiap kali teringat akan rasa sakit dan terluka itu, kita tak berdaya.
Saat kita merasa lumpuh dan terlalu lemah untuk bangkit, janganlah tawar hati sebab Tuhan menegaskan bahwa Ia datang untuk menyelamatkan kita. Kuatkanlah tangan yang lemah lesu dan teguhkanlah lutut yang goyah…. “Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!” (Yes 35: 3 – 4). Berulang kali Tuhan meneguhkan kita. “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.” (Ul 31: 6).
Di saat-saat kita mengalami kelumpuhan seperti itu, betapa berarti kehadiran sahabat-sahabat yang menguatkan kita, mendorong, menopang, dan yang paling utama mengantar kita kepada Yesus untuk disembuhkan, baik secara fisik maupun rohani. Iman sahabat-sahabatnya, membuahkan kesembuhan fisik dan rohani orang yang lumpuh, seperti dikisahkan dalam Injil hari ini. Iman yang mendorong mereka membawa si lumpuh kepada Yesus, dengan segala upaya mengatasi segala rintangan. Kita bersyukur untuk sahabat-sahabat sejati seperti itu saat kita lumpuh, dan berusaha menjadi sahabat-sahabat sejati ketika orang lain mengalami kelumpuhan.
Ingatlah sahabat-sahabat sejati yang membawa kita kepada Yesus saat kita lumpuh. Bersyukurlah kepada Tuhan atas sahabat-sahabat sejati itu. Dan semoga saat orang lain mengalami kelumpuhan, kitalah sahabat-sahabat sejati bagi mereka.
Bacaan Misa hari ini: Yes. 35:1-10; Mzm. 85:9ab-10,11-12,13-14; Luk. 5:17-26