Sabda Hidup
Minggu, 14 Juni 2020, Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus
“Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.” (Yoh 6: 51).
“Di dunia ini aku tidak bisa melihat Putra Allah yang Maha Tinggi dengan mataku sendiri, kecuali melihat Tubuh dan Darah-Nya yang Maha Kudus.” Demikian kata St. Fransiskus Asisi tentang Ekaristi. Kita tidak hanya melihat, tetapi menyentuh, bahkan menyantap-Nya. Ini merupakan anugerah yang sangat istimewa. Dengan menjadi makanan dan minuman kita, kebutuhan yang sangat mendasar kita, Yesus memenuhi janji-Nya untuk selalu beserta kita sampai akhir jaman.
Walau sebagian besar dari kita, merayakan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus dalam kerinduan untuk menyentuh dan menyantap Tubuh-Nya, semoga kita senantiasa diteguhkan iman kita akan kasih Allah. “Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus adalah sebuah manifestasi Allah, sebuah penegasan bahwa Allah adalah Kasih. Di dalam cara yang unik, Hari Raya ini mengatakan kepada kita tentang Kasih Ilahi, yang adalah Kekal dan dari apa yang diperbuatNya” (Paus Emeritus Benediktus XVI).
Kerinduan kita akan Ekaristi menegaskan kebutuhan kita akan Dia, kekuatan kita. Semoga kerinduan kita itu juga membawa kita pada kesadaran akan hidup Ekaristis. Sebab seperti roti itu dipilih, diberkati, dipecah-pecahkan dan dibagikan, kita juga telah dipilih dan diberkati. Kita juga harus selalu siap untuk dipecah-pecahkan dan dibagi-bagikan. Itulah hidup Ekaristis, hidup saling berbagi, saling meneguhkan saling menghidupkan.
Selamat hari Minggu, selamat Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus.
Bacaan Misa hari ini: Ul. 8:2-3,14b-16a; Mzm. 147:12-13,14-15,19-20; 1Kor. 10:16-17; Yoh. 6:51-58.