Remah Harian

REKANAN “BISNIS” YESUS

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Kamis 3 September 2020, Peringatan St. Gregorius Agung

“Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan….. Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan…. “Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia.”

(Luk 5:4, 6, 10)

Mencari ikan adalah pekerjaan Simon dan kawan-kawannya. Tiba-tiba, hari itu ia mendapatkan ikan lebih banyak daripada sebelumnya. Jala mereka hampir koyak. Mungkin Simon mulai merasa senang karena ada peluang mendapat keuntungan yang lebih besar! Ah… barangkali Yesus bisa diajak lagi mencari ikan. Pasti akan mendapat hasil yang banyak juga seperti hari ini. Mengapa tidak mengajak-Nya jadi rekanan bisnis ikannya?

Itu mungkin yang akan kita pikirkan ketika kita mendapatkan hasil lebih dari biasanya, seperti yang dialami Simon. Namun, Lukas melukiskan ending yang mengejutkan. Simon dan kawan-kawannya bukannya mengundang Yesus jadi rekanan untuk bisnis penangkapan ikan, tapi justru Simon dan kawan-kawannya “meninggalkan segala sesuatu,” (Luk 5: 11) dan menjadi rekanan “bisnis” Yesus!

Simon begitu takjub dengan banyaknya ikan yang mereka peroleh. Peristiwa yang terjadi di hadapan Simon itu, menyatakan siapa Yesus. Di hadapannya dinyatakan kemurahan Tuhan yang luar biasa. Dan di hadapan kemurahan yang luar biasa itu, pantaslah ia menanggapinya dengan kemurahan pula. Simon mengambil risiko dengan meninggalkan segalanya.

Pengalaman itu juga dialami oleh orang kudus kita hari ini, St. Gregorius Agung. Lahir dalam keluarga bangsawan kaya raya, punya karir mentereng, pada usia 33 tahun ia menjadi Walikota kota Roma, suatu kedudukan tinggi dan terhormat dalam dunia politik Roma saat itu, tetapi semua ditinggalkannya. Gregorius meletakkan jabatan politiknya dan menjalani kehidupan membiara. Ketika ia bahagia dengan hidupnya sebagai rahib, sekali lagi ia harus meninggalkan segalanya. Paus mengutusnya ke Konstantinopel. Kemudian pada tahun 590 ia diangkat menjadi Paus dan menggelari dirinya: servus servorum Dei, hamba dari para hamba Allah. Ia menjadi rekanan “bisnis” Yesus!

Sejak kita dibaptis, kita telah dipanggil Tuhan untuk menjadi rekanan-Nya. Keluarga, hidup bertetangga, tempat kerja, kantor, sekolah, di mana saja kita berada, adalah tempat di mana Tuhan memerintahkan kita menebarkan jala untuk membawa sesama kepada-Nya. Sebagai pengikut-pengikut-Nya kita tidak bisa hanya menjadi penikmat apa yang ditawarkan oleh-Nya tetapi juga bekerja bersama-Nya.

Apa yang menghalangi anda untuk menjadi rekanan-Nya? Rencana-rencana, cita-cita, ideal apa yang harus anda tinggalkan untuk bekerja bersama-Nya? “Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia,” (Luk 5:10). Apa yang membuat anda takut untuk menebarkan jala?

Bacaan Misa hari ini: 1Kor. 3:18-23Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6Luk. 5:1-11

Author

Write A Comment