Galeri

EKSOTISNYA RAWA BIRU

Pinterest LinkedIn Tumblr

Danau Rawa Biru berada di Taman Nasional Wasur yang berlokasi di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua. Danau Rawa Biru mempunyai daerah aliran sungai seluas 4.791,671 km2. Luas badan air aktualnya adalah 95 Ha.

Danau Rawa Biru merupakan ekosistem amphibius yang sangat dipengaruhi oleh musim. Misalnya pada saat musim hujan, Danau Rawa Biru berubah menjadi aliran sungai (midstream) dan saat musim kemarau Danau Rawa Biru berubah menjadi danau dangkal (shallow lake). Perubahan ekosistem ini akan direspon oleh fitoplankton dan ditunjukkan dengan perubahan distribusi dan kemelimpahan fitoplankton secara spasial dan temporal.

Kampung yang ada di dekat danau itu pun bernama Namanya Kampung Rawa Biru. Sejak dulu, air rawa ini menjadi sumber air bersih bagi warga Merauke. Pemandangan alam indah. Kehidupan warga kampung masih bergantung pada alam.

Kampung Rawa Biru dapat dicapai dari Kota Merauke memakai kendaraan roda empat atau sepeda motor dengan waktu kurang lebih 1 jam. Beberapa tahun yang lalu, kala penghujan, jalan becek dan tergenang air, sehingga perlu perjuangan tersendiri untuk mencapai Kampung Rawa Biru. Akan tetapi kini jalan sudah mulus beraspal hingga di kampung. Untuk menuju ke sana terdapat dua jalan, melewati Jl. Trans Papua langsung ke Kampung Rawa Biru, atau melalui Kampung Yanggandur, kemudian menuju Kampung Rawa Biru.

Ketika memasuki wilayah ini, tampak pohon-pohon bus menghijau diiringi nyanyian kakatua jambul kuning dan nuri.

Sepanjang jalan tampak bomi, ‘candi,’ yang dibangun oleh sejenis rayap dalam bahasa lokal disebut musamus. Ukuran serangga ini kecil, berbadan lebar. Terlihat warga Suku Marind sub Suku Kanume memanfaatkan hutan dan rawa dengan tetap menjaga kelestarian dari tempat berburu sampai obat-obatan. Sumber air Rawa Birupun terjaga. Satwa buruan seperti rusa, tikus tanah, babi hutan sampai buaya, mereka peroleh dengan cara tradisional, seperti menombak, memarang, atau menjaring.

Tak hanya berburu. Keperluan sehari-hari warga dipenuhi juga dengan menokok sagu, bertanam ubi kayu, keladi atau kombili dan kayu putih. Sebagian masyarakat mempunyai usaha penyulingan kayu putih, binaan WWF Indonesia, Yayasan Wasur Lestari serta Dinas Perindustrian Merauke.

Di ujung Kampung Rawa Biru, terdapat mesin pompa air. Air inilah yang kemudian disalurkan ke Merauke. Sejak zaman Belanda, Rawa Biru, menjadi sumber air minum masyarakat Merauke.

Penelitian WWF Indonesia 2013 menyebutkan, Rawa Biru merupakan ekosistem rawa yang memiliki berbagai fungsi seperti sumber air, ikan, rumput tikar dan lain-lain. DAS Rawa Biru mencakup wilayah tak hanya rawa juga daratan sekitar yang berupa lahan hutan dan semak.

Rawa Biru juga sebagai penahan air hujan hingga tak banjir, menyimpan atau mengkonservasi air, memelihara iklim mikro, tempat rekreasi, maupun sarana transportasi antardesa sekitar rawa.

Pengunjung dapat menikmati indahnya danau Rawa Biru dengan menyewa perahu ketinting untuk mengarungi danau. Setelah menyusuri jalur-jalur di tengah rumput rawa, pengunjung akan di bawa ke danau yang luas dan indah. Pengunjung dapat juga mengunjungi “pulau kelapa” yang ada di seberang Kampung Rawa Biru. Di daratan dengan hutan dan ilalang ini terdapat banyak pohon kelapa sehingga disebut sebagai “pulau kelapa”.

Author

Write A Comment