Suatu kali St Fransiskus Asisi mengundang seorang konfraternya yang masih muda untuk menyertainya dalam perjalanan ke kota untuk berkotbah. Biarawan muda itu dengan antusias menerima undangan itu. Sepanjang hari ia dan Fransiskus berjalan menyusuri jalan-jalan, lorong-lorong dan gang-gang di kota itu dan bahkan sampai di pinggiran. Mereka berjumpa dengan banyak orang, berbincang, menepuk bahu mereka, menghibur, menguatkan mereka. Ketika hari berakhir, keduanya kembali ke biara. Tak sekalipun hari itu Fransiskus berbicara di depan orang banyak atau berbicara tentang Injil. Biarawan muda itu begitu kecewa dan berkata: “Saya pikir kita pergi ke kota untuk berkotbah.”
Fransiskus menjawab, “Anakku, kita telah berkotbah. Kita berkotbah ketika kita berjalan. Kita dilihat oleh begitu banyak orang, apa saja yang kita lakukan mereka lihat. Tak ada gunanya kita berjalan ke mana pun untuk berkotbah jika kita tidak berkotbah di mana pun saat kita berjalan!
Dalam Injil hari ini Tuhan berkata: “Kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku,” (Yoh 15: 27).
Kita pun dipanggil untuk menjadi saksi. Menjadi saksi itu tidak seperti menjadi salesman yang menawarkan suatu produk. Seorang saksi yang baik itu seperti sebuah rambu. Tak penting apakah rambu-rambu itu sudah tua, bagus, masih kinclong, atau jelek, berkarat; namun rambu-rambu itu menunjuk pada arah yang benar dan dapat dimengerti. Kita adalah saksi Kristus, kita menunjukkan arah kepada Kristus.
Selamat memasuki pekan yang baru. Selamat menjadi rambu-rambu yang menunjuk dan mengarahkan kepada Kristus.
Bacaan hari ini: Kis. 16:11-15; Mzm. 149:1-2,3-4,5-6a,9b; Yoh. 15:26-16:4a.