Sabda Hidup
Selasa, 15 Februari 2022, Selasa Pekan Biasa VI
Bacaan: Yak. 1:12-18; Mzm. 94:12-13a,14-15,18-19; Mrk. 8:14-21.
“Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes.”
(Mrk 8: 15)
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan, kini kita ketahui bahwa ragi adalah mikroorganisme hidup yang dapat ditemukan dimana-mana. Ragi berasal dari keluarga Fungus bersel satu dari genus Saccharomyces, species cereviciae, dan memiliki ukuran sebesar 6-8 mikron. Dalam satu gram ragi padat terdapat kurang lebih 10 milyar sel hidup. Ragi melakukan reproduksi dengan cara membelah diri, dan dapat hidup di lingkungan tanpa oksigen. Untuk bertahan hidup, ragi membutuhkan air, makanan dan lingkungan yang sesuai. Bakteri bersel satu ini akan mudah bekerja bila ditambahkan dengan gula dan kondisi suhu yang hangat. Kandungan karbondioksida yang dihasilkan akan membuat suatu adonan menjadi mengembang dan terbentuk pori – pori. Ragi memiliki sifat dan karakter yang sangat penting dalam industri pangan.
Namun karakternya yang dapat mempengaruhi adonan itulah yang dijadikan contoh pengaruh tindakan jahat yang secara halus mempengaruhi kehidupan seseorang. Dalam Injil hari ini, ragi dihubungkan dengan kecenderungan jahat Herodes dan orang-orang Farisi.
Baru-baru ini, seseorang membagikan kisah tentang bagaimana seorang teman dekat secara bertahap mempengaruhinya dengan cara hidup yang korup dan tidak jujur dalam mengelola urusan pemerintah daerah. Sampai-sampai karena pengaruh teman dekatnya itu, ia memilih untuk menarik diri dari perusahaannya dan mengundurkan diri dari pekerjaannya, kemudian melibatkan diri dalam cara hidup yang korup dan tidak jujur. Hingga akhirnya terlanjur jatuh dan babak belur hidupnya, baru kesadaran baru mulai tumbuh……
Pengaruh ragi kejahatan yang tampil dalam wajah garang mungkin akan dengan mudah ditolak, tetapi ragi kejahatan yang menyamar dalam diri teman baik, teman dekat, sering kali lebih sulit untuk ditolak.
Marilah kita perhatikan peringatan Yesus agar tidak membiarkan pengaruh jahat dari masyarakat di sekitar kita untuk merasuki kehidupan kita (ragi kemunafikan, imoralitas, kesombongan dan prasangka), tetapi marilah kita mengandalkan kuasa Roh Kudus yang berdiam di dalam diri kita dan membimbing, melindungi, dan mencerahkan Gereja.
“Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes!”