Apa yang menjadi pusat hidup saya? Apa yang memerintah hidup saya? Apa yang menjadi tuan dalam hidup saya atau dengan kata lain, kepada siapa saya mengabdi? Allah atau Mamon? Tuan dalam hidup saya adalah yang menentukan atau membentuk cara pikir saya, ideal-ideal saya, yang mengontrol keinginan hati dan menentukan nilai-nilai yang saya pilih untuk saya hidupi. Kita bisa “diperintah” oleh macam-macam hal – cinta akan uang atau harta benda, kekuasaan, kemewahan kekayaan dan prestise, keinginan-keinginan tak teratur, dan masih banyak lagi.
“Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon,” (Luk 16: 13).
Paus Leo Agung yang kita rayakan hari ini mengingatkan: “Ingatlah akan martabatmu! Sekarang kamu berbagi dalam kodrat Allah sendiri, jangan kembali oleh dosa kepada kondisi dasarmu sebelumnya. Ingatlah siapa yang menjadi Kepalamu dan dalam siapa kamu menjadi anggota tubuh. Jangan lupa bahwa kamu telah diselamatkan dari kuasa kegelapan dan dibawa ke dalam terang kerajaan Allah.”
Bacaan hari ini: Flp. 4:10-19; Mzm. 112:1-2,5-6,8a,9; Luk. 16:9-15.