“Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itupun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang. Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar, lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi,” (Mat 13: 47 – 50)
Ketika pukat dilemparkan ke laut, ia akan menangkap berbagai jenis ikan yang ada. Pukat itu tidak membeda-bedakan, mendapatkan segala sesuatu yang berada dalam jangkauannya. Gereja kita ibarat pukat yang dilemparkan ke dalam lautan manusia. Tidak ada kategorisasi. Ada pelbagai macam orang dalam Gereja; baik atau buruk, hitam atau putih, rambut lurus atau keriting, anteng atau cerewet, cuma banyak ngomong atau pekerja…. dst… setiap orang diterima….
Bukankah kita sendiri yang cenderung untuk membedakan dan menilai orang lain? Sering kali kita membeda-bedakan karena alasan sederhana, karena kita tidak suka kepada mereka atau kita tidak suka dengan apa yang mereka lakukan? Apakah Tuhan hanya menginginkan orang benar? Pukat itu menangkap segala jenis ikan.
Kita yang sering kali menghakimi. Tuhan Maha baik dan berbelas kasih. Setiap perubahan dan transisi bisa jadi sesuatu yang sulit, tetapi bagi Yesus, selalu ada harapan untuk menjadi baru.
Bacaan hari ini: Yer. 18:1-6; Mat. 13:47-53.