Remah Harian

PLEASE DEH… GA USAH LEBAY!

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Senin, 18 Juli 2022, Senin Pekan Biasa XVI
Bacaan: Mi. 6:1-4,6-8Mzm. 50:5-6,8-9,16bc-17,21,23Mat. 12:38-42.

“Pada waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus: “Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu.” Tetapi jawab-Nya kepada mereka: “Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus.”

(Mat 12: 38 – 39).

Please deh…ga usah lebay! Itu yang sering kita katakan atau dengar saat menanggapi suatu tindakan atau reaksi yang berlebihan. Entah kapan muncul kata “lebay” ini dalam khasanah bahasa gaul. Nampaknya berasal kata “lebih”.

Para Ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang meminta tanda dari Yesus dapat dikatakan “lebay”. Mereka meminta Yesus untuk memberi mereka tanda dan bukti akan identitas-Nya. Mereka meminta Yesus untuk menunjukkan tanda-tanda bahwa Ia sungguh-sungguh Sang Juruselamat. Padahal mereka sudah melihat apa yang dikerjakan Yesus. Mereka telah melihat mujizat yang dilakukan oleh Yesus. Bukankah mereka telah menyaksikan “orang buta dapat melihat, orang lumpuh dapat berjalan, orang yang sakit kusta ditahirkan, orang tuli dapat mendengar, orang mati dibangkitkan, dan kepada orang-orang miskin diberitakan kabar baik”? (Mat 11: 5).

Bukankah sering kali kita juga seperti para ahli Taurat dan Farisi itu? Kita ragukan cinta Tuhan. Kita meminta tanda. Kita minta bukti. Ketika kita mengalami peristiwa yang “wow” dan luar biasa baru kita percaya. Padahal, jika kita peka, kehidupan kita sudah dipenuhi dengan tanda-tanda dan mujizat-mujizat yang sering kali kita anggap remeh. Segala sesuatu yang merupakan bagian dari ciptaan Tuhan adalah tanda, sebuah manifestasi dari kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Yesus Sendiri adalah tanda sempurna kehadiran Allah, kasih dan perhatian Allah bagi umat-Nya di dunia.

Pernahkah anda meragukan cinta Tuhan dan penyelenggaraan-Nya? Tahukah anda bahwa anda sendiri juga merupakan tanda kehadiran Yesus untuk kesekitaran anda? Itulah tantangan kita masing-masing.

Author

Write A Comment