Remah Harian

PERCAYA KUASANYA

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Senin, 28 November 2022, Senin Pekan Advent I
Bacaan: Yes. 2:1-5 atau Yes. 4:2-6Mzm. 122:1-2,3-4a,(4b-5,6-7), 8-9; Mat. 8:5-11.

“Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya.”

(Mat 8: 8 – 9)

Kata-kata tersebut diucapkan oleh seorang yang sangat terbiasa dengan kekuasaan. Dia adalah seorang perwira Romawi, sering disebut sebagai seorang “Centurion”. Seorang centurion membawahi ratusan serdadu. Walaupun ia terbiasa meenggunakan kuasa sebagai seorang perwira, namun di hadapan Yesus ia menempatkan diri sebagai “seorang bawahan” dan di bawahnya masih ada prajurit. Dengan demikian hidupnya diwarnai dengan mengikuti perintah dan memberikan perintah.

Ketika kekuasaan dilaksanakan dengan tepat, itu merupakan anugerah yang membantu tata kelola yang baik dari masyarakat, kehidupan keluarga, Gereja dan bahkan hidup pribadi. Tentu saja, kekuasaan yang dipraktekkan dengan tidak tepat, atas cara menindas misalnya, atau justru disalahgunakan, akan menyebabkan kehancuran. Walau demikian, pada dirinya sendiri, kekuasaan mempunyai potensi yang baik.

Yesus sendiri nampak terkesan terhadap perwira Romawi terebut. Tentang dia Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel.” Bayangkan, Anak Allah berkata demikian terhadap anda! Wow…. Yesus terkesan dengan perwira itu yang mengakui bahwa ia tidak pantas menerima-Nya di rumahnya. Suatu kerendahan hati seorang perwira yang mengakui ketidaklayakannya. Akan tetapi Yesus juga terkesan karena imannya akan kuasa Yesus untuk menyembuhkan hambanya yang sakit, “katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.” Ia tidak ragu menyatakan kepercayaannya kepada kuasa Tuhan.

Acap kali kita mempunyai kekurangan dalam hal ini. Ketika kita menghadapi pelbagai macam persoalan dan ketimbang berpaling kepada Tuhan dengan penuh percaya, kita mengandalkan diri sendiri. Memang, Tuhan membantu seorang yang membantu dirinya sendiri. Tetapi dengan mengandalkan diri sendiri tak jarang kita jatuh pada kecemasan, ketakutan, keraguan, kebingungan atau bahkan marah. Bahkan kekurangan iman kita membuat kita marah kepada Tuhan, mempertanyakan kuasa Tuhan. Hal-hal itu terjadi, seringkali bukan karena beratnya bersoalan yang kita hadapi, tetapi karena kurangnya iman kita pada kuasa-Nya.

Dalam peristiwa Injil ini, hamba perwira Romawi itu disembuhkan. Dan itu karena kehendak Allah bahwa Yesus menyembuhkannya. Akan tetapi dalam tantangan dan kesulitan hidup kita sehari-hari, jawaban Tuhan dapat saja berbeda-beda. Satu keyakinan yang harus kita miliki adalah, apapun jawaban-Nya, Tuhan menghendaki dan melakukan yang terbaik, karena cinta-Nya kepada kita. Cara apapun yang Ia pilih, kita yakin, itu yang terbaik, jika kita mempercayakan diri kepada-Nya, dan membiarkan Dia yang berkuasa.

Yakinkah anda bahwa kuasa Tuhan sempurna? Percayakah anda bahwa Ia mengasihi anda dan menghendaki yang terbaik untuk anda? Percayakah anda bahwa kuasa-Nyalah yang diperlukan bagi hidup anda, keluarga anda, Gereja dan bahkan dunia? Dengan penuh doa, serahkan diri Anda kepada kuasa Kristus hari ini dan biarkan diri Anda takjub saat Anda menyaksikan semua yang dapat Dia lakukan.

Ya Yesus, aku mempercayakan kepada-Mu hidupku dan setiap situasi dalam hidupku yang membutuhkan kuasa dan kendali-Mu. Bantulah aku belajar untuk lebih mempercayakan diri sepenuhnya kepada-Mu. Engkaulah andalanku.

Author

Write A Comment