Suatu ketika seorang Uskup sedang berdiskusi tentang kristianitas dengan seorang penulis ternama. Penulis itu berkata kepada Uskup: “Saya pikir, saya bisa mengerti Allah Bapa dan Allah Putera, tapi saya tidak pernah mengerti arti pentingnya seekor burung merpati.”
Kita bisa memahami kesulitan penulis itu sebab Roh Kudus sering kali sulit digambarkan.
* * *
Hari ini kita rayakan Hari Raya Pentakosta. Mungkin salah satu kesulitan untuk mengerti Roh Kudus yang misterius ini karena Ia sering digambarkan dengan pelbagai macam simbol. Ia digambarkan seperti burung merpati yang terbang melayang-layang di atas Yesus ketika Ia dibaptis di Sungai Yordan.
* * *
Saat turun atas para rasul Ia digambarkan seperti “tiupan angin keras”. “Angin” (“pnoe” dalam bahasa Yunani) juga berarti “nafas” atau “roh” (Lihat Kej 2: 7; Kis 17: 25). Roh Kudus menginspirasi, menghidupkan atau memberi nafas kehidupan. Seorang yang terinspirasi, akan hidup-hidup.
* * *
Ketika seseorang tiba-tiba terkapar dan berhenti bernafas, misalnya, orang lain dapat menyelamatkannya dengan memberikan nafas buatan dari mulut ke mulut. Nafas bau pun bisa menolong!
Secara emosional, seorang pribadi terinpirasi ketika ia menerima kehidupan baru, ketika ia menerima kekuatan baru. Bukankah kita sering berkata: “Orang ini atau itu menginspirasi saya.”
Dulu ada seorang seminaris yang seakan-akan tidak punya semangat kehidupan, tidak ada ekspresi, lusuh, tidak ada senyum…..
Ketika ia menjalani tahun khusus di luar seminari, ia bertemu dengan seorang “ibu guru” yang singkat cerita, menginspirasi dia.
Mulai saat itu, hidupnya berubah secara dramatis. Ada pelangi di matanya…. berbinar-binar, kelihatan hidup-hidup, kalau sebelumnya dia tidak pernah memperhatikan penampilannya, sekarang ia lebih rapi dan sangat memperhatikan baju yang dipakainya. Harus mulus, matching warnanya, dsb.
Tapi nampaknya ia terlalu “terinspirasi” oleh ibu guru itu, karena setelah tahun khusus ia tidak kembali ke seminari.
Seperti Roh Kudus menghidupkan jemaat perdana dengan karunia-karunia, Ia masih memberkan macam-macam karunia juga saat ini. Ada yang diberi karunia menyembuhkan, ada yang diberi karunia berbicara, ada yang dikaruniai kepemimpinan yang bagus, dsb.
Tidak jarang terjadi juga pertobatan yang sangat drastis, dari hidup kristiani yang sebelumnya loyo-loyo, suam-suam kuku, panas-panas tahi ayam….
* * *
Ada seorang yang bekerja di bank karena keahliannya adalah sebagai akuntan. Sering kali ia diminta memberi konsultasi dalam manajemen keuangan.
Sebagai seorang yang ahli dalam keunagan, ia terbiasa berbicara tentang uang melulu dan bagaimana mengembangkan uang supaya beranak-pinak. Sebenarnya dia bukannya tidak pernah masuk gereja. Malahan, setiap hari Minggu ia ikut misa dan orang-orang memanggilnya “pilar gereja” karena ia selalu berdiri di belakang pilar-pilar gereja!
Lama saya tak jumpa dengannya. Tetapi belum lama ini kami saling berjumpa. Saya pikir ia akan mengoceh tentang topik favoritnya: uang. Tetapi saya terkejut, karena kini ia berbicara tentang “melayani Tuhan”, tentang “pelayanan doa” dan tentang hidup dalam Roh.
* * *
“Apa yang terjadi dengan dirimu?” saya bertanya. “Panjang ceritanya,” dia bilang. “Tetapi setelah mengikuti Seminar Hidup Baru dalam Roh,” lanjutnya “Saya menyadari bahwa saya telah melewatkan hal-hal yang penting dalam hidupku. Kalau dulu Tuhan hanya di menyentuh bagian periferi hidup saya, sekarang ia ada di pusat hidupku!” Nah itu! Sebuah karya Roh Kudus!
Pernahkah anda merasa perlunya mengubah hidup anda karena rasa bersalah? Mungkin setelah berbuat tidak jujur, atau relasi yang tidak baik…..
Atau, pernahkah anda terdorong untuk berbuat baik, seperti lebih murah hati, dan merasa menyesal jika anda gagal melakukannya?
Gerakan atau stimulasi batin seperti itu datang dari Roh Kudus dalam diri kita. Dan keputusannya ada pada diri kita masing-masing mau mengikuti atau menolak Roh Kudus.
Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya, Janganlah keraskan hatimu! (Mzm 95: 7 – 8).