Sabda Hidup
Kamis, 25 Juni 2020, Kamis Pekan Biasa XII
“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga,” (Mat 7: 21).
Seorang penginjil sedang berkotbah berapi-api, berbicara tentang kasih. “Kalau kita punya baju hendaknya kita beri kepada orang yang tidak punya. Kalau kita punya makanan di kulkas, sumbangkanlah kepada orang yang lapar. Kalau kita punya uang di dompet sedekahkanlah kepada mereka yang miskin.
Keesokan harinya penginnil itu marah-marah. “Di mana makanan yang saya simpan di kulkas tadi malam? Di mana jasku yang kemarin tergantung di lemari? Dan uang di dompetku juga berkurang tiga ratus ribu!” Mendengar kemarahannya itu anaknya menjawab: “Ayah, saya sudah berikan semuanya itu kepada orang miskin sesuai dengan kotbah ayah.” Pengkotbah itu berteriak: “Oh my God! Kotbah itu bukan untuk kita, tetapi untuk merekaaa….!!!”
Paus Fransiskus berkata: “Let us all remember this: one cannot proclaim the Gospel of Jesus without the tangible witness of one’s life. Ingatlah akan hal ini: seseorang tidak dapat mewartakan Injil Yesus tanpa kesaksian nyata dalam hidupnya.”
Hari Minggu beli pepaya
di kios punya si Maman.
Kalau mengaku orang percaya
harus setia membaca Firman
Buat apa ke kios si Maman
kalau tidak beli rambutan?
Buat apa membaca Firman
kalau tidak disertai perbuatan?
Selamat melaksanakan kehendak Bapa.
Bacaan Misa hari ini: 2Raj. 24:8-17; Mat. 7:21-29;