Remah Mingguan

Paráklētos

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Minggu, 17 Mei 2020, Minggu Paskah VI

“Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu,” (Yoh 14: 16 – 17).

Sejago-jagonya Novak Djokovic main tenis dan sekarang sedang menduduki peringkat pertama Asosiasi Tenis Profesional (ATP), ia tetap membutuhkan seorang pelatih. Sejago-jagonya Tiger Woods main golf, ia tetap membutuhkan seorang pelatih. Demikian juga kita dalam hidup. Kita ini ringkih, mudah jatuh dalam kesalahan. Mudah jatuh dalam dosa. Tanpa Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa.

Akan tetapi jangan khawatir. “Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu,” sabda Tuhan kepada kita. Ia pun akan minta kepada Bapa untuk memberikan seorang Penolong, yaitu Roh Kebenaran. Seorang Penolong, dalam bahasa Yunani παράκλητος, Paráklētos.

Apa atau siapa Parakletos? Banyak kata dipakai untuk menterjemahkan kata itu: Penghibur, Penolong, Penasihat, Advokat. Secara harafiah Paráklētos adalah “orang yang dipanggil untuk membela seseorang di hadapan mahkamah”, seorang “asisten hukum”, seorang “asisten”, atau seorang “perantara” atau “kuasa hukum”. Tetapi Parakletos lebih dari sekadar “kuasa hukum”. Mungkin kata yang hampir mencakup maknanya adalah “coach”. Seorang coach atau pelatih selalu berada di sisi kita, mengajari, melatih, mengoreksi kita ketika kita berbuat salah, mendorong, memotivasi kita ketika kita menjadi loyo, menantang dan menginspirasi kita untuk melakukan yang terbaik semaksimal mungkin, mempertahankan dan berjuang untuk kita ketika pihak-pihak lain memperlakukan kita secara tidak adil. Pendek kata, Paráklētos berarti bagi kita seperti Yesus berarti bagi para murid. Kita semua membutuhkan sang Penolong Ilahi, Roh Kudus, Paráklētos, “Life Coach” kita yang selalu berada di sisi kita.

Bagaimana kita dapat menerima Roh Penolong yang sangat penting ini? Dengan berusaha hidup menurut hukum Kristus yaitu mengasihi Allah dan sesama. “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,” (Yoh 14: 15 – 16a). Sesudah Yesus naik ke surga, para murid, “bersama dengan para perempuan dan Maria Bunda Yesus,” (Kis 1: 14) bersatu dalam doa di “ruang atas” menantikan Roh Kudus yang dijanjikan. Antara Kenaikan dan Pentekosta Gereja mengundang kita semua untuk berdoa dan menantikan anugerah Roh Kudus. Mari kita perhatikan saat-saat doa tersebut dengan sungguh-sungguh seperti yang dilakukan para murid. Sebab kita sangat membutuhkan Paráklētos, Roh Kudus, sama seperti para murid juga membutuhkan-Nya lebih dari 2000 tahun yang lalu.

Bermain gundu kita berenam,
di tepi hutan berpagar bambu
Selamat hari Minggu teman-teman 
kiranya Tuhan memberkatimu.

Bacaan Misa hari ini: Kis. 8:5-8,14-17Mzm. 66:1-3a,4-5,6-7a,16,201Ptr. 3:15-18Yoh. 14:15-21.

Author

Write A Comment