Sabda Hidup
Jumat 26 Februari 2021, Jumat Pekan Prapaskah I
“Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.”
(Mat 5: 22)
Konon, entah benar atau tidak, di kepulauan Solomon, para penduduk di pedalaman mempunyai cara yang unik untuk merubuhkan pohon. Jika sebuah pohon terlalu besar untuk ditebang dengan kapak, orang-orang setempat merubuhkan pohon dengan berteriak terhadap pohon tersebut. Para penebang pohon dengan kekuatan khusus memanjat pohon itu pagi-pagi benar dan berteriak sekeras-kerasnya kepada pohon tersebut. Itu dilakukan selama 30 hari berturut-turut. Mereka percaya bahwa dengan berteriak mereka membunuh roh pohon tersebut. Maka pohon itu akan mati dan tumbang. Mereka yakin bahwa cara itu selalu berhasil.
Kita tidak menumbangkan pohon dengan berteriak. Tetapi dalam sehari, berapa kali kita berteriak atau memaki? Ketika berada di kemacetan, ketika jalur kita diserobot… kepada mobil yang mogok, kepada tv yang tidak mau on, berteriak kepada anak-anak, kepada pasangan, kepada pembantu, kepada karyawan….
Mari kita belajar dari orang-orang Solomon itu. Berteriak kepada makhluk hidup akan “membunuh” roh makhluk tersebut. Anda memukul dengan kayu atau batu, akan meretakkan tulang. Tapi kata-kata kita, dapat melukai atau bahkan menghancurkan hati….
Hari ini adalah hari pantang. Pantang apa hari ini? Mari kita ingat “jamu jati,” jaga mulut jaga hati. Kita jaga perkataan kita, pantang marah, pantang memaki. Dengan itu kita menjaga hati kita dan hati sesama….
Bacaan Misa hari ini: Yeh. 18:21-28; Mzm. 130:1-2,3-4ab,4c-6,7-8; Mat. 5:20-26.