Remah Mingguan

nilai 100 untuk masuk surga

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Minggu, 14 Maret 2021, Minggu Prapaskah IV Tahun B

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

(Yoh 3: 16)

Minggu Prapaskah IV disebut juga Minggu Laetare (Minggu Sukacita). Disebut demikian karena Antifon Pembukaan berbunyi: “Bersukacitalah, hai Yerusalem, dan berhimpunlah, kamu semua yang mencintainya; bergembiralah dengan sukacita, hai kamu yang dulu berduka, agar kamu bersorak-sorai dan dipuaskan dengan kelimpahan penghiburanmu,” (Yesaya 66: 10 – 11)

Dalam Minggu Laetare ini, kita bersukacita karena sudah separoh jalan menjalani masa Puasa dan Pantang (Masa Prapaskah). Kita bersukacita karena kita sudah berhasil dalam perjuangan untuk mengutamakan kehidupan rohani daripada kehidupan duniawi sampai pertengahan Masa Prapaskah. Minggu Laetare mengingatkan kita bahwa Masa Prapaskah merupakan simbol perjuangan kita di dunia untuk mencapai sukacita abadi yang dilambangkan dengan Paskah.

Bacaan-bacaan hari ini menunjukkan kepada kita suatu kebenaran: Hanya oleh kasih karunia Allah kita semua diselamatkan! Seperti orang-orang Yehuda, seringkali kita memilih untuk berbuat salah, menolak untuk mendengarkan utusan Tuhan dan mengabaikan firman-Nya (2 Taw 36:16). Kita juga cenderung mencintai kegelapan dan melakukan apa yang tidak berkenan bagi Tuhan (Yoh 3:19). Benarlah Santo Paulus ketika ia berkata: “Pada dasarnya kita adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain. Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita,” (Ef 2: 3 – 4).

Santo Paulus juga menjelaskan dengan sangat jelas bahwa keselamatan bukanlah perbuatan kita sendiri. Dengan kapasitas manusia kita sendiri, kita tidak dapat menyelamatkan diri kita sendiri. Keselamatan adalah murni karunia, anugerah, bukan jasa kita! Allah menghendaki kita selamat karena kasih-Nya, seperti terungkap dengan indah dalam Injil Yohanes: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal,” (Yoh 3: 16).

* * *

Pace Tinus meninggal dan naik ke surga. Santo Petrus menemuinya di gerbang surga.

Santo Petrus berkata, “Kau mau masuk surga? Begini caranya. Kau harus mendapatkan nilai 100 untuk bisa masuk surga. Kau bilang semua hal baik yang telah kau lakukan, dan saya akan beri nilai. Semakin baik apa yang kau buat, nilainya semakin tinggi. Kalau kau sudah dapat nilai 100, kau boleh masuk surga.”

“Baiklah,” kata Pace Tinus, “Saya sudah menikah lebih dari 50 tahun, saya setia dan tidak pernah menyeleweng, tidak pernah berselingkuh, bahkan di hati dan pikiran saya.”

 “Itu luar biasa!” kata St. Petrus, “saya beri nilai tiga!”

“Cuma tiga? Baiklah,” kata Pace Tinus. “Saya rajin masuk gereja sepanjang hidup saya. Saya juga aktif melayani orang miskin, lalu saya juga tidak pernah lupa kasih kolekte.”

“Mantaap….mantaap!” kata St. Petrus, “Ko mantap!” “Saya beri nilai satu!”

“Peleee…. Cuma satu? Astaga!” Kalau begitu bagaimana dengan ini: Saya bikin dapur umum di rumah saya, saya beri makan anak-anak aibon dan gelandangan!”

 “Luar biasa! Ko mantap sekali! Saya beri nilai dua!” kata St. Petrus.

“Pelee… kenapa cuma kasih nilai dua?” Pace Tinus mulai menangis. “Kalau begitu, saya dapat masuk surga hanya karena kasih karunia Tuhan…..”

Dan St. Petrus sambil tersenyum berkata, “Nah…Itu sudah! Seratus! Ayo, masuk!”

Saat kita melanjutkan ziarah Prapaskah kita, Gereja mengundang kita untuk merenungkan lebih dalam tentang kasih Tuhan yang tak bersyarat dan menghargainya. Semoga kita juga belajar untuk berbagi kasih seperti itu dengan orang lain di sekitar kita!

Bacaan Misa hari ini: 2Taw. 36:14-16,19-23; Mzm. 137:1-2,3,4-5,6; Ef. 2:4-10Yoh. 3:14-21.

Author

Write A Comment