Remah Harian

MUKJIZAT

Pinterest LinkedIn Tumblr

Sabda Hidup

Senin, 2 Agustus 2021, Senin Pekan Biasa XVIII

“Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: “Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa.” Tetapi Yesus berkata kepada mereka: “Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan.”

(Mat 14: 15 – 16)

Yesus berkata kepada para murid-Nya: “Kamu harus memberi mereka makan.” Para murid terkejut. What? Memberi makan 5000 orang? Sadar dengan ketidakberdayaan mereka, mereka berkata: “Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan.” Dan Yesus berkata: “Bawalah semuanya kemari kepada-Ku.” Dan mukjizat terjadi.

Ketika tugas yang sulit diberikan kepada kita, biasanya kita mengeluh. Bagaimana saya akan melakukan semuanya? Saya tidak punya kekuatan, kebijaksanaan, pengetahuan, waktu, kemampuan….. Saya begitu kecil – saya bukan orang penting…. Saya tidak mampu melakukan apa yang Tuhan minta. Tetapi Tuhan bertindak – dan itu sering kali tidak dari tangan kosong. Allah memberkati apa yang nampaknya tidak penting, yang sedikit, yang kecil yang kita miliki. Dan ketika diberkati oleh Tuhan, sesuatu yang luar biasa terjadi. Tuhan selalu membuat mukjizat-Nya. Kita terheran-heran ketika 5000 orang diberi makan sampai kenyang, sesuatu yang tidak biasa. Tetapi, pada kenyataannya, Tuhan melakukannya setiap hari.

Ketika St. Teresa dari Avila mulai membangun biara, ia selalu ditanya tentang sumber daya yang dia miliki. Ia menjawab, “Memang saya hanya mempunyai sedikit, tetapi dengan yang sedikit ini, Yesus dan saya, akan membuat mukjizat.” Bersama dengan Tuhan, tak seorangpun kekurangan: Tuhan saja cukup. “Solo Dios basta!” kata St. Teresa.

Sedikit yang ada pada kita, bakat-bakat, pengetahuan, kebijaksanaan, jika kita persembahkan kepada-Nya dan diberkati, akan menjadi mukjizat. Meski banyak, jika hanya kita pertahankan untuk diri sendiri, tidak akan pernah mencukupi.

Di dunia ini ada pelbagai macam kelaparan – lapar akan makanan, lapar akan kasih, akan damai. Tuhan dapat mencukupi segala kelaparan itu. Tetapi Tuhan menunggu iman kita, untuk berbagi “lima roti dan dua ikan” yang ada pada kita, yang memungkinkan mukjizat itu terjadi.

Biarlah mukjizat Tuhan terjadi, melalui saya dan anda.

Bacaan hair ini: Bil. 11:4b-15; Mzm. 81:12-13,14-15,16-17; Mat. 14:13-21.

Author

Write A Comment