Apa yang terlintas di benak anda ketika melihat foto ini? Kira-kira apa yang dibisikkan oleh anak kecil itu kepada Paus Fransiskus?
Salah satu gambaran dari kepemimpinan Paus Fransiskus adalah “ministry of gestures” – pelayanan melalui sikap atau gerak-gerik tubuh. Ia mungkin menyampaikan sesuatu tidak seperti Paus Yohanes Paulus II yang adalah seorang filsuf. Caranya menyampaikan sesuatu mungkin tidak seketat seorang akademisi atau teolog seperti Paus Benediktus XVI. Tentu Paus Fransiskus tidak kurang serius dan mendalam dalam ajaran tetapi ia menginjili kehidupan secara “cantik”. Sudah sering kita lihat bagaimana ia tampil sebagai pemimpin Gereja yang mudah didekati – berinteraksi dengan anak-anak, mencium orang cacat, mencuci kaki perempuan atau narapidana dalam liturgi Kamis Putih, dsb.
Segala sesuatu yang indah pasti menarik. Bahkan mereka yang bukan katolik atau bahkan orang-orang yang tak beriman tertarik. Keindahan dapat diakses oleh semua, menarik hati manusia. Dan ketika anda telah menarik hati, maka pewartaan kebenaran pun akan menemukan jalan.
Dengan pelayanan melalui sikap dan “bermain cantik”, Paus Fransiskus dapat berbagi keharuman Kristus dan warta-Nya atas cara yang tidak mengintimidasi.
Sepanjang minggu ini kita telah membaca bagaimana usaha pewartaan para rasul, khususnya Rasul Paulus dalam Kisah Para Rasul. Iman yang kita miliki saat ini adalah berkat jasa pewartaan mereka yang berani. Tetapi keberlangsungan dari iman yang sama itu, perlu juga cara-cara penginjilan yang persuasif dan menarik seperti diperlihatkan oleh pengganti Petrus di jaman modern ini.
Betapa menariknya jika setiap orang Kristen menjadi penginjil atas cara yang indah. Janganlah kita lupa bahwa Injil adalah warta. Itulah sebabnya, kita membagikannya, dan bukan mencekok-kan-nya kepada orang lain.
Cara sederhana apa yang dapat anda buat hari ini untuk menginjil melalui sikap hidup anda? Bagaimanakah hidup anda menjadi kabar sukacita?
Bacaan hari ini: Kis. 18:9-18; Mzm. 47:2-3,4-5,6-7; Yoh. 16:20-23a.