Sabda Hidup
Jumat, 23 September 2022, Jumat Pekan Biasa XXV, Peringatan St. Pius dari Pietrelcina (Padre Pio)
Bacaan hari ini: Pkh. 3:1-11; Mzm. 144:1a,2abc,3-4; Luk. 9:18-22
Pada suatu kali ketika Yesus berdoa seorang diri, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Lalu Ia bertanya kepada mereka: “Kata orang banyak, siapakah Aku ini?” Jawab mereka: “Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit.” Yesus bertanya kepada mereka: “Menurut kamu, siapakah Aku ini?” Jawab Petrus: “Mesias dari Allah.” Lalu Yesus melarang mereka dengan keras, supaya mereka jangan memberitahukan hal itu kepada siapapun.
(Luk 9: 18 – 21)
Pada awal perikope Injil hari ini dikatakan Yesus berdoa seorang diri. Bagi Lukas, setiap penyingkapan diri Yesus yang penting tentang identitas Yesus selalu dilakukan sesudah berdoa. Sebelum pembaptisan-Nya (3: 21), sebelum memilih duabelas rasul (6: 12), sebelum pengakuan Petrus (9: 18), sebelum transfigurasi (9: 28), sebelum mengajarkan doa Bapa Kami (11: 1), sebelum perjamuan terakhir (23: 32), sebelum pengkhianatan terhadap-Nya dan penangkapan-Nya (22: 41), dan sebelum wafat-Nya di salib (23: 46).
Penyingkapan Identitas Yesus adalah fokus dari bab 9 dan khususnya bagian yang kita baca hari ini. Pertanyaan awal, “Kata orang banyak, siapakah Aku ini?” menggemakan pertanyaan Herodes beberapa ayat sebelumnya, “Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal demikian?” (9: 9).
Jawaban Petrus, “Mesias dari Allah,” (ayat 20) sama dengan mengatakan “Engkau adalah yang terurapi dari Allah.” Yang Terurapi adalah Dia yang membawa keselamatan bagi umat Allah. Sejak para malaikat menyatakannya kepada para gembala (2: 11), Lukas terus menyingkapkan atau menyatakan identitas Yesus kepada pembacanya.
Walau demikian, Yesus juga menyatakan bahwa menjadi Mesias, Anak Manusia, berarti juga menderita, ditolak, wafat dan bangkit seperti dilukiskan oleh Lukas langsung sebagai tanggapan akan pernyataan Petrus.
Bagi Lukas, implikasi dari pernyataan iman akan Yesus sebagai Mesias, Sang Juruselamat, selalu menyangkut penderitaan, penolakan, kematian dan kebangkitan. Pengikut Yesus yang otentik akan memilki komitmen yang sama terhadap misinya seperti yang dilakukan oleh Yesus. Mengetahui, mengakui identitas Yesus berarti mengikuti “kematian”-Nya. Siapkah anda?
“The most beautiful act of faith is the one made in darkness, in sacrifice, and with extreme effort.”
― Padre Pio